Semalam saya diberikan kesempatan oleh guru menulis blog saya, Om Jay untuk menjadi narasumber di kelas menulisnya. Biarlah tanggal 28 Maret 2020 terjadi momen bersejarah dalam hidup saya, pertama kali bicara tentang cerpen tiga paragraf (pentigraf) di grup What's App yang berisi 249 peserta. Saya diundang masuk ke grup Belajar Menulis Gelombang ke-7. Di sana, tentu saja ada beberapa guru saya di Gelombang 1, yang lebih mumpuni ilmunya.
Nah, cara untuk menghilangkan grogi, saya anggap saja semua peserta workshop adalah santri-santri saya kelas 12 tanpa maksud merendahkan. Ini juga salah satu tips saya kalau dalam mengajarkan santri baca puisi di atas panggung agar tidak grogi. Asli, ini pun deg-degan banget. Saya buka lagi materi pentigraf dari Queen Erni (guru pentigraf), mengambil materi dari Bapak Pentigraf Indonesia, Dr. Tengsoe, juga mengambil contoh pentigraf dari Pak Taufiq Sudjana (guru yang mahir menulis).
Nah, cara untuk menghilangkan grogi, saya anggap saja semua peserta workshop adalah santri-santri saya kelas 12 tanpa maksud merendahkan. Ini juga salah satu tips saya kalau dalam mengajarkan santri baca puisi di atas panggung agar tidak grogi. Asli, ini pun deg-degan banget. Saya buka lagi materi pentigraf dari Queen Erni (guru pentigraf), mengambil materi dari Bapak Pentigraf Indonesia, Dr. Tengsoe, juga mengambil contoh pentigraf dari Pak Taufiq Sudjana (guru yang mahir menulis).
Pertama, saya berikan biodata saya ke grup untuk pembuka. Kedua, saya mulai memberikan pengertian pentigraf saat grup disetting hanya saya yang dapat mengirim pesan. Ketiga, saya memberikan contoh-contoh pentigraf. Yang kelupaan adalah pentigraf saya sendiri tidak saya share di grup itu. Malu ah, walaupun sudah jadi buku. Cuma berani posting di sini saja. 😊
Gimana-gimana...sudah kerenkah sampul buku karya bersama KGPJB ini? Harus merasa keren...karya sendiri, walau hanya 2 pentigraf yang terselip di dalamnya. Kalau ada yang berminat hubungi Queen Erni sajalah.
Saya bersyukur, peserta yang merupakan guru SD, guru SMP, guru SMA, guru SMK sangat antusias mengirimkan karyanya di grup dan minta masukan dari saya. Padalah, saya ini apalah...cuma punya sedikit ilmu. Baiklah, karena saya kadung "kecemplung" jadi narasumber, saya memberikan masukan sesuai pengalaman saya di Kelas Pentigraf bersama Queen Erni di KGPJB. Saya tidak menyangka, beberapa peserta langsung mengirimkan pesan pribadinya berisi pentigraf untuk dimintai masukan. Terima kasih, ya. Saya jadi terharu. Awas, jangan dibilang lebay! Tapi agak, sih.
Saya hanya mengingatkan kembali, pentigraf itu kalimatnya ringkas saja, hanya 3 paragraf, dan minim dialog. Kesalahan tata tulis tidak saya perhatikan dulu, yang penting peserta bisa paham konsep pentigraf, bisa membedakan dengan artikel, dan bisa menulis pentigraf sederhana. Goal saya itu dulu. Karena saya sudah amat sangat mengantuk (padahal masih pukul 21.15) saya mohon pamit kepada mereka. Terima kasih semua.
Terima ksih sdh memberikan Materinya dgn baik. Mohon jgn keluar wa group dulu.
BalasHapusIya, Om
HapusSaya peserta diklat ini Bu dariwww.sarastiana.com
BalasHapusTerima kasih, Pak Sarastiana. Saya tersanjung dikunjungi Bapak.
HapusSaya sangat pemula dan minim ilmu menulis bu rosi.
BalasHapusYuk, kita rutin menulis di blog setiap hari.
HapusMateri Bu Rosianafe mantap, caranya itu loh jleb, masuk ke nalar saya, maklum baru bisa fokus sejak WFH. Alhamdulillah. Terima kasih. Semoga tetap bisa berbagi ya Bun.
BalasHapusTerima kasih, Bu Nur'aini Kosim.
BalasHapusbagus
BalasHapushalobelajarsesuatu.blogspot.com