Sabtu, 20 Maret 2021

KUPU-KUPU DI ATAS KACA

 

kupu-kupu

Setelah mencoba beberapa kali, ternyata hanya sepersekian detik saya bisa melihat kupu-kupu dengan sayap sedikit terangkat, seperti di atas kaca layar ponsel.

Hikmahnya adalah apabila belum menemukan kupu-kupu (baca: kesenangan di dunia) jangan frustrasi, fokus saja pada apa yang bisa kita lakukan.

 

Sudah berkali-kali mencoba kok belum melihat kupu-kupunya juga? Mungkin ada masalah pada penglihatannya atau memang belum fokus saja. "Setiap orang memiliki kesulitannya sendiri."(Catat!)

 

Begitu melihat "kupu-kupu", sadari bahwa kesenangan, itu sifatnya sementara dan hanya sebentar. Jangan terpukau ataupun serakah.

 

Teknik melihat gambar ini adalah dekatkan gambar ini ke hidung Anda. Fokus melihat ke tengah gambar hingga gambarnya buram. Lalu jauhkan gambar dari mata Anda perlahan-lahan. Kalau gagal, coba lagi. Kalau sekarang menyerah, tak apa, bisa coba lain waktu.

 

Ah, seperti kurang kerjaan! Ya, fokuslah pada prioritas Anda saat ini. Jangan melupakan tugas dan kewajiban Anda demi permainan dunia.

 

Setiap mendapati masalah, dekati dan kenali masalah itu. Cari tahu, sumber masalah itu ada pada diri sendiri atau banyak hal yang membuat Anda kurang fokus. Fokuslah pada apa yang Anda lakukan. Selamat mencoba!

 

Jumat, 05 Maret 2021

PENGALAMAN TRIAL AND ERROR CANVA

Awalnya sama sekali tidak terpikir oleh saya untuk memanfaatkan Canva untuk kegiatan pembelajaran. Umumnya, saya sering melihat orang memanfaatkannya untuk membuat poster, undangan, atau pengumuman. Seperti biasanya, saya tidak tertarik mengikuti kelas khusus apa pun karena waktu saya tersita untuk mengajar (sok sibuk sekali), tetapi itulah sifat buruk saya, moody. Jangan ditiru, ya. Saya lebih nyaman belajar sendiri, trial and error, karena kalau gagal tidak malu. Begitu randomnya pikiran ini. 😄


Menulis di blog ini juga saya paksakan, seadanya, tidak neko-neko, dan biarlah mengalir walau salurannya mampet di sana-sini. Saya pun memberanikan diri mengunduh aplikasi Canva yang gratis di Play Store. Kemudian mulai ngoprek hingga ketemu sendiri caranya. Huh, sok tau aku! Berawal dari ingin tahu, sok tahu, dan akhirnya eureka! Produk Canva pun jadi dan adakadabra, inilah hasilnya.



















Selasa, 02 Maret 2021

CAGER (MEMBACA DAN GERAK) BERSAMA BU ROSI

 

Variasi membaca dan gerakan

Ide menambahkan unsur gerakan pada pembelajaran membaca ini bermula dari keinginan saya agar peserta didik tidak mengantuk sewaktu membaca, terutama saat membaca soal bahasa Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa satu soal mengandung sebuah teks bacaan, tentu saja hal ini mudah sekali membuat peserta didik mengantuk dan tertidur saat ulangan atau ujian.

Kemudian saya menyiapkan 20 kartu soal untuk dikerjakan oleh peserta didik. Satu kelas saya bagi menjadi 2 kelompok yang berdiri berhadapan. Misalnya, satu kelompok terdiri dari 10 pasang anak yang berdiri berhadapan. Satu kelompok mendapatkan 10 kartu soal yang nanti mereka rebut untuk dikerjakan. Kartu-kartu soal disebar dan diletakkan di tengah-tengah peserta didik yang sedang berdiri berhadapan.

Sebelum merebut kartu soal, peserta didik harus melakukan gerakan-gerakan sesuai instruksi pendidik. Misal, depan (peserta didik akan melompat satu kali ke depan), belakang (melompat sekali ke belakang), kanan (peserta didik melompat sekali ke kanan mereka), dan kiri (peserta didik melompat sekali ke kiri mereka). Gerakan bisa divariasikan sesuai kebutuhan dan kondisi peserta didik. Apabila ada yang sakit, peserta didik hanya melangkah sekali, tidak melompat.

Setelah melakukan gerakan-gerakan sesuai instruksi pendidik, peserta didik akan mendengar instruksi "soal" maka peserta didik akan berebut soal. Kalau sudah selesai satu soal, peserta didik bersorak dan boleh bertukar soal dengan teman di sebelahnya. Satu kelompok harus bisa menyelesaikan 10 soal. Kemudian kartu soal diserahkan kepada pendidik. Pendidiklah yang menukarkan 10 soal kelompok A ke kelompok B. Kartu soal diletakkan di tengah kelompok yang berdiri berhadapan.

Gerakan ke kanan


Setelah itu, peserta didik kembali melakukan gerakan-gerakan sesuai instruksi pendidik. Siklus berulang, peserta didik diizinkan merebut kartu setelah mendengar kata "soal". Lalu, mereka mulai mengerjakan 10 soal baru secara bergantian. Posisi peserta didik duduk sambil mengerjakan, tidak berpindah, dan hanya mengoper kartu soal. 

Apabila 20 soal sudah dikerjakan oleh setiap peserta didik maka pengoreksian dilakukan oleh pasangan duduknya, tidak dikoreksi sendiri. Pendidik melakukan evaluasi (mengambil nilai) dari jawaban para peserta didik. Lalu meminta peserta didik mengungkapkan kesan-kesannya setelah pembelajaran. Jika ada sisa waktu, pendidik bisa mengingatkan poin-poin penting materi pelajaran yang dilupakan peserta didik. 


Itu video gerakan peserta didik di kelas X MIPA 1 dan di kelas X MIPA 2 yang dapat disaksikan juga di channel Youtube saya di sini

Tidak hanya di kelas putra, saya pun menerapkannya di kelas putri dengan instruksi yang sama, tetapi mengubah gerakannya agar lebih lembut seperti sebuah tarian.


Kegiatan ini dilakukan di kelas X MIPA 4 dan X MIPA 5. Videonya dapat Anda saksikan di channel Youtube saya di sini. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.