Selasa, 02 Maret 2021

CAGER (MEMBACA DAN GERAK) BERSAMA BU ROSI

 

Variasi membaca dan gerakan

Ide menambahkan unsur gerakan pada pembelajaran membaca ini bermula dari keinginan saya agar peserta didik tidak mengantuk sewaktu membaca, terutama saat membaca soal bahasa Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa satu soal mengandung sebuah teks bacaan, tentu saja hal ini mudah sekali membuat peserta didik mengantuk dan tertidur saat ulangan atau ujian.

Kemudian saya menyiapkan 20 kartu soal untuk dikerjakan oleh peserta didik. Satu kelas saya bagi menjadi 2 kelompok yang berdiri berhadapan. Misalnya, satu kelompok terdiri dari 10 pasang anak yang berdiri berhadapan. Satu kelompok mendapatkan 10 kartu soal yang nanti mereka rebut untuk dikerjakan. Kartu-kartu soal disebar dan diletakkan di tengah-tengah peserta didik yang sedang berdiri berhadapan.

Sebelum merebut kartu soal, peserta didik harus melakukan gerakan-gerakan sesuai instruksi pendidik. Misal, depan (peserta didik akan melompat satu kali ke depan), belakang (melompat sekali ke belakang), kanan (peserta didik melompat sekali ke kanan mereka), dan kiri (peserta didik melompat sekali ke kiri mereka). Gerakan bisa divariasikan sesuai kebutuhan dan kondisi peserta didik. Apabila ada yang sakit, peserta didik hanya melangkah sekali, tidak melompat.

Setelah melakukan gerakan-gerakan sesuai instruksi pendidik, peserta didik akan mendengar instruksi "soal" maka peserta didik akan berebut soal. Kalau sudah selesai satu soal, peserta didik bersorak dan boleh bertukar soal dengan teman di sebelahnya. Satu kelompok harus bisa menyelesaikan 10 soal. Kemudian kartu soal diserahkan kepada pendidik. Pendidiklah yang menukarkan 10 soal kelompok A ke kelompok B. Kartu soal diletakkan di tengah kelompok yang berdiri berhadapan.

Gerakan ke kanan


Setelah itu, peserta didik kembali melakukan gerakan-gerakan sesuai instruksi pendidik. Siklus berulang, peserta didik diizinkan merebut kartu setelah mendengar kata "soal". Lalu, mereka mulai mengerjakan 10 soal baru secara bergantian. Posisi peserta didik duduk sambil mengerjakan, tidak berpindah, dan hanya mengoper kartu soal. 

Apabila 20 soal sudah dikerjakan oleh setiap peserta didik maka pengoreksian dilakukan oleh pasangan duduknya, tidak dikoreksi sendiri. Pendidik melakukan evaluasi (mengambil nilai) dari jawaban para peserta didik. Lalu meminta peserta didik mengungkapkan kesan-kesannya setelah pembelajaran. Jika ada sisa waktu, pendidik bisa mengingatkan poin-poin penting materi pelajaran yang dilupakan peserta didik. 


Itu video gerakan peserta didik di kelas X MIPA 1 dan di kelas X MIPA 2 yang dapat disaksikan juga di channel Youtube saya di sini

Tidak hanya di kelas putra, saya pun menerapkannya di kelas putri dengan instruksi yang sama, tetapi mengubah gerakannya agar lebih lembut seperti sebuah tarian.


Kegiatan ini dilakukan di kelas X MIPA 4 dan X MIPA 5. Videonya dapat Anda saksikan di channel Youtube saya di sini. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar