Rancangan
Tindakan Untuk Aksi Nyata
Judul Modul : Filosofi Pendidikan
Ki Hajar Dewantara Instruktur
: Dr. Achyar, M.Pd
Nama Peserta :
Rina Rachmawati, S.P Pendamping
: Dr. Wulan Widaningsih, M.Pd
Latar Belakang
Dalam proses pendidikan terdiri dari beberapa komponen,
komponen yang paling utama adalah pendidik/guru dan peserta didik/ siswa .
Selama ini dalam proses pembelajaran masih banyak yang didominasi oleh guru
karena beranggapan bahwa siswa hanyalah obyek dalam pembelajaran. Semua
kegiatan pembelajaran sebagian besar siswa yang mengikuti kehendak guru. Siswa
harus mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah dirancang oleh seorang guru
sehingga proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah . Siswa belum
mendapatkan kemerdekaan dalam belajar.
Tujuan
1.
Menciptakan
pembelajaran yang berpihak pada siswa
2.
Mewujudkan
merdeka belajar di kelas
3.
Menggali
potensi siswa melalui karya dan pemikiran
Tolak Ukur
1. Adanya
rancangan rencana pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran yang
berpihak pada siswa (RPP menerapkan 5 konsep KHD)
2. Adanya rancangan kesepakatan pembelajaran dengan siswa
dan disosialisasilakn kepada siswa
3. Adanya dokumentasi berupa hasil karya siswa atau
dokumentasi pemebelajaran lainnya
4. Adanya dokumentasi kegiatan yang mencerminkan 6 karakter
pelajar Pancasila (berdoa, sholat berjamaah, jumat bersih, presentasi ,
penelitian, pentas seni, wirausaha , 5S
Lini Masa Tindakan
Perencanaan (28-31
oktober 2020)
1.
Membuat rencana
pelaksanaan program pembelajaran (RPP) yang berisi 5 konsep pemikiran KHD yaitu
menuntun, guru sebagai petani, bermain, budi pekerti dan menghamba kepada murid
2.
Membuat
rancangan kesepakatan dengan murid terkait kegiatan pembelajaran
3.
Membuat program
kegiatan yang mencerminkan 6 karakter
pelajar Pancasila baik dalam kegiatan pembiasaan, kegiatan tahunan ataupun
dalam pembelajaran
Pelaksanaan
(2-22 november 2020)
1.
Melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat yang memuat 5 konsep
KHD
2.
Membuat
kesepakatan pembelajaran dengan siswa secara bersama dan diketahui oleh kepala
sekolah
3.
Mensosialisasikan
program pembiasaan yang mencerminkan 6 karakter pelajar Pancasila kepada kepala
sekolah dan siswa dan melaksanakannya
4.
Mendokumentasikan
seluruh program dan kegiatan pembelajaran
Evaluasi (23-30 november 2020)
1.
Melakukan
evaluasi program dengan melibatkan kepala sekolah dan siswa , keberhasilan dan kegagalan
2.
Membuat
perbaikan perbaikan
Dukungan yang dibutuhkan
1.
Dukungan
dari Kepala sekolah selaku pengambil kebijakan
2. Dukungan
dari rekan sejawat dan warga sekolah
3.
Dukungan
dari siswa , orang tua , masyarakat
Alat
dan bahan yang dibutuhkan
1. RPP
2. Alat untuk dokumentasi dan membuat karya
3. Lembar kesepakatan dengan siswa
4.
Bahan
bahan untuk membuat karya siswa (karton,spidol dll)
Artikel Penerapan Pemikiran Ki
Hajar Dewantara di Kelas dan Sekolah
Oleh : Rina Rachmawati
CGP-SMPIT Al Kahfi -KAB.Bogor
Menggali Potensi Siswa dengan Pembelajaran Yang Berpihak Pada Siswa dan
Kegiatan Pembiasaan Berbasis Karakter
Pendahuluan
Dalam proses pendidikan terdiri dari beberapa komponen,
komponen yang paling utama adalah pendidik/guru dan peserta didik/ siswa .
Selama ini dalam proses pembelajaran masih banyak yang didominasi oleh guru
karena beranggapan bahwa siswa hanyalah obyek dalam pembelajaran. Semua
kegiatan pembelajaran sebagian besar siswa yang mengikuti kehendak guru. Siswa
harus mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah dirancang oleh seorang guru
sehingga proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah .
Anggapan
bahwa siswa adalah obyek pembelajaran ternyata menjadikan siswa menjadi pribadi
yang kurang kreatif , tidak bisa tergali semua potensinya karena sudah terpaku
dengan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Siswa jarang ditanya apa yang
mereka rasakan dalam proses pembelajarana, apa keinginan mereka dan bagaimana
agar pembalajran menyenangkan tetapi mampu menggali semua potensi , bakat dan
minat mereka sebagai seorang siswa . Sehingga wajar jika pembelajaran terkesan
monoton, membuat lelah dan jenuh, bahkan
siswa terlihat terpaksa mengikuti setiap pembelajaran.. Terkadang guru
menganggap bahwa pembelajaran adalah hak guru dengan berbagai macam alasan
kekhawatiran seperti ketuntasan kurikulum, target ketercapaian pemebelajaran
, melakukan penilaian dan lain sebagainya sehingga menjadikan siswa sebagai
obyek dalam pembelajaran dan bukan subyek . Sehingga siswa belum mendapatkan
kemerdekaanya dalam belajar . Kurangnya kegiatan pembiasaan menjadikan siswa
menjadi kurang tergali potensinya .Walaupun tidak dominan hal ini dialami juga
oleh siswa di SMPIT Alkahfi .siswa merasa belum bisa tergali potensinya karena
hanya mengikuti rutinitas pembelajaran dan kegiatan keseharian sehingga perlu
ditemukan solusi untuk menggali potrensi siswa .
Pembahasan
A.
Filososfi Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Berdasarkan Pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa terdapat
lima konsep utama dalam proses pendidikan . Kelima konsep tersebut adalah :
1.
Menuntun.
Menuntun yaitu menuntun anak agar
sesuai dengan kodratnya, sehingga mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai
manusia dan anggota masyarakat. Pendidik berkewajiban menuntun anak didiknya agar sesuai dengan kodratnya .
2.
Pendidik
adalah petani. Pendidik adalah petani yang mempunyai beraneka bibit
(peserta didik). Tugas petani adalah membuat bibit tersebut tumbuh sesuai
kodratnya. Menyiram , memupuk dan menyiangi termasuk membasmi hamanya. Melalui tangan pendidik yang telaten maka peserta didik akan
dapat tumbuh dengan baik sesuai kodratnya .
3.
Budi
pekerti
Budi pekerti merupakan perpaduan antara pikiran, perasaan
dan kehendak atau kemauan yang akan menimbulkan semangat . Hal itu akan
melahirkan keseimbangan dan keselarasan hidup
4.
Bermain.
Bermain adalah kodrat anak. Aktifitas bermain merupakan bagian dari dinamika belajar
terpadu yang ada pada setiap tumbuh kembang anak.
5.
Pendidikan
yang berpihak pada anak
Bebas dari segala ikatan, bukan untuk meminta hak kepada
anak tetapi menghamba (melayani ) dengan tulus, ikhlas dan cinta kasih yang tak terbatas.
Berdasarkan pemikiran
Ki Hajar Dewantara tersebut dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran
seorang pendidik atau guru adalah fasilitator bagi siswa untuk dapat tumbuh
sesuai kodratnya . Pembelajaran harus menyenangkan dan membuat siswa menjadi
subyek atau pelaku utama dalam pembelajaran . Paradigma bahwa siswa hanyalah
obyek dalam pembelajaran harus diubah karena secara kodrat siswa adalah kertas
bergaris dan tugas seorang guru menebalkan garis kebaikan tersebut dan
menipiskan garis keburukannya bahkan menghilangkannya. Pembelajaran harus
membuat siswa sebagai pribadi yang merdeka dalam artian siswa dapat
terfasilitasi untuk mengembangkan segala potensinya, mengatur dirinya sendiri
tetapi tetap dalam bingkai tertid dan damai dan terhindar dari kebebasan tanpa
batas.
B. Kegiatan
Pembelajaran yang Berpihak Pada Siswa dan Kegiatan Pembiasaan Berbasis Karakter
Untuk Menggali Potensi Siswa
Untuk menggali
potensi siswa di SMPIT Alkahfi maka dilakukan beberapa langkah yang dimulai
dengan perubahan dalam bidang pemebalajaran dan penerapan kegaitan pembiasaan .
Maka melalui beberapa diskusi dan sharing dengan siswa maka ditemukan beberapa
hal yang harus diubah .
Hal – hal yang harus diubah dalam proses pembelajaran
diantaranya adalah :
a.
Pembelajaran
yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
yang berpusat pada siswa
b.
Pembelajaran
yang hanya menjadikan siswa sebagai obyek menjadi pembelajaran yang menciptakan
iklim nyaman dan menyenangkan pada siswa
c.
Mengubah
suasana kelas yang monoton menjadi yang dinamis dengan pembelajaran yang
menghargai segala hasil karya dan hasil pemikiran siswa
d.
Penilaian
bukan hanya berbasis kognitif angka tetapi berbasis karya dan budi pekerti
e.
Pembelajaran
yang belum merdeka menjadi merdeka belajar
Secara konkrit hal tersebut dapat dilakukan dengan
beberapa hal berikut ini :
a.
Memulai merancang pembelajaran yang berpihak pada
siswa dengan menerapkan konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara (menuntun, petani,
bermain, budi pekerti dan berpihak pada siswa )
Pembelajaran dirancang dengan menerapkan 6 profil pelajar
pancasila yaitu beriman dan bertaqwa,
gotong royong, mandiri, kebhinekaan global, bernalar kritis dan kreatif)
melalui kegiatan pembiasaan seperti (berdoa,
sholat berjamaah, jumat bersih, presentasi , penelitian, pentas seni, wirausaha
, 5S, sambut siswa dll) Dan tertuang
didalam RPP
b.
Meminta dukungan rekan sejawat dan pihak sekolah (
kepala sekolah dan warga sekolah ) untuk
menerapkan filosofi Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran
c.
Melibatkan siswa dalam mewujudkan merdeka belajar
dengan membuat kesepakatan dengan siswa dan memperbanyak sharing pembelajaran
yang menurut siswa menyenangkan,
memunculkan kreatifitas dan percaya diri sehingga
terlihat potensi/keunikkan pada
diri siswa
d.
Merancang penilaian yang menekankan pada pembentukan
karakter siswa dan berbasis penghargaan terhadap siswa
e.
Menghargai hasil karya siswa dengan memasangnya di
ruang belajar
f.
Siswa diberikan kebebasan memilih untuk menuangkan
hasil keratifitasnya sesuai dengan potensi/bakat dan minatnya
A.
Hasil
Kegiatan Pembelajaran Yang Berpihak Pada
Siswa Dan Kegiatan Pembiasaan Berbasis
Karakter
Hasil yang didapatkan dari
penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang dilakukan adalah a.)
terwujudnya pembelajaran yang berpusat pada siswa , siswa menjadi subyek dalam
pembelajaran yang berperan penting dalam sebuah proses pembelajaran. b.)
Terwujudnya merdeka belajar di kelas dimana siswa dapat merasakan pembelajaran
yang menyenangkan sesuai dengan yang dia inginkan , siswa dapat mengeksplore
segala pemikiran dan karyanya .siswa tidak merasa takut salah saat menyampaikan
pendapat dan dapat mengekspresikan segala bakat dan minatnya c.) Tergalinya
segala potensi siswa melalui karya dan pemikiran . Karya siswa dapat dipajang
di dinding-dinding kelas , dijadikan sebagai media dalam pembelajaran . d.)
terwujudnya kegiatan pembiasaan yang mencerminkan pendidikan karakter bagi
siswa dan guru seperti budaya berdoa sebelum dan setelah memulai kegiatan, 5S, budaya hidup bersih , budaya disiplin,
ekspresi seni , sambut siswa dan kegiatan lainnya . Seperti yang diungkapkan
oleh Haura Syarifah siswi kelas 9 SMPIT ALKAHFI yang merasakan pembelajaran
yang menyenangkan setelah guru menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa
., belajar menjadi lebih semangat . Begitu pula yang dialami oleh Calista Zalfa
siswi kelas 9 , Calista merasa lebih berani mengungkapkan pendapat karena
diberikan banyak kesempatan untuk menyampaikan gagasannya dalam kegiatan
pembelajaran . Berbeda dengan Haura dan Calista , Raisa siswi kelas 9 merasakan
lebih tergali potensinya melalui kegiatan pembiasaan seperti kegiatan pentas
seni dan kompetisi .
B.
Pembelajaran
Yang Didapat Dari Kegiatan Pembelajaran Ynag Berpihak Pada Siswa dan Kegiatan
Pembiasaan Berbasis Karakter
Melakukan Kegiatan Pembelajaran yang mengacu pada filosofi pemikiran Ki
Hajar Dewantara di kelas maupun di sekolah banyak memberikan pelajaran berharga
diantaranya adalah terbentuknya kondisi
kelas yang merdeka dalam belajar
, siswa dapat berekspresi menciptakan pembelajaran yang menyenangkan menurut
mereka, adanya pola hubungan kedekatan yang terbina antara guru dan siswa
karena adanya sikap saling menghargai. Siswa menjadi pribadi yang berani untuk
mengemukakan gagasan dan berekspresi dalam bentuk pemikiran maupun karya
sehingga menjadi lebih produktif, terciptanya lingkungan sekolah yang nyaman
dengan budaya –budaya kebaikan seperti budaya 5S, budaya religius. Siswa
memiliki wadah untuk berekspresi melalui kegiatan-kegiatan seperti pentas seni,
kompetisi antar kelas dan kegiatan lainnya .
Akan tetapi dalam pelaksanann beberapa hal masih belum terlaksana secara
optimal seperti kegiatan pembelajaran di kelas yang berpusat pada siswa belum
dapat menjangkau seluruh siswa dengan berbagai macam karakteristik atau
kekhasan individu , masih terdapat siswa yang belum bisa aktif dalam
pembelajaran . Kegiatan aksi nyata yang
mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara tidak bisa jika hanya dilakukan oleh
beberapa orang saja perlu kekompkan dari semua pihak agar merdeka belajar dapat
terwujud di sekolah . Sehingga dibutuhkan sosialisasi pada seluruh warga
sekolah
C.
Rencana
Perbaikan Untuk Masa Mendatang
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang berpihak pada siswa sesuai
pemikiran Ki Hajar Dewantara disosialisasaikan terlebih dahulu kepada pihak
tetkait bukan hanya Kepala Sekolah tetapi seluruh warga sekolah agar
pembelajaran yang mengacu pada konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara yang
berpihak pada siswa dapat dilaksanakan dan diterapkan secara menyeluruh
sehingga hasil yang dicapai dapat lebih optimal
Kegiatan pembiasaan siswa lebih ditekankan lagi pada pembentukan profil
pelajara Pancasila dan dijabarkan lebih detil dan mendalam kegiatan-kegiatan
yang dapat dilkakukan untuk mencapai profil pelajar Pancasila tersebut
Kesimpulan
Dalam proses pembelajaran siswa adalah subyek dalam
pembelajaran , siswa harus memiliki kemerdekaan dalam pembalajaran agar dapat
tergali segala potensi kebaikannya dan menjadikannya sebagai profil pelajar
Pancasila. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran yang perpihak
pada siswa, menghargai hasil karya dan pemikiran siswa dan menerapkan kegiatan
pembiasaan yang dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila yang merupakan
cerminan pemikiran KiHajar Dewantara.
DOKUMENTASI KEGIATAN
Kegiatan Pembelajaran yang Berpihak Pada Siswa (menuntun), Siswa Berkolaborasi