Kamis, 25 Februari 2021

Mempertahankan Usaha di Situasi Sulit

 

Ketulusan kunci sukses

Sejak dulu, saya kagum dengan orang yang tekun dalam usahanya. Bakat saja tidak cukup, harus diiringi dengan ketekunan, ketulusan menjaga silaturahmi, kemauan untuk saling menjaga kepercayaan, kekonsistenan dalam menjaga kualitas produk, keinginan terus maju, dan hal-hal baik lainnya. 


Seorang pebisnis atau pemilik perusahaan tidak harus menangani langsung perusahaannya. Setelah konsepnya jelas, ia bisa membagikan ide-idenya ke bawahan saat rapat. Rapat pun tak perlu resmi, bisa sambil makan di warung mi ayam atau di kedai kopi. Kemudian ia bisa menunjuk orang kepercayaannya sebagai kepala toko, yaitu orang yang setia dan punya kemauan keras. Atasan menunjukkan kepada bawahan mengenai cara menjalankan toko, memberi buku-buku yang wajib dibaca, menularkan cara bekerja, memberi pelatihan menyapa pelanggan, memberi seragam karyawan yang bersih dan layak, melatih cara berbicara dan bersikap yang sopan, serta bagaimana mengatasi masalah jika ada keluhan dari pelanggan.


Pemilik perusahan gemar melakukan survei ke toko lain untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan tokonya sendiri. Meskipun tokonya ramai, tentu akan lebih ramai jika ia menyediakan lahan parkir yang nyaman bagi pelanggannya. 


Saat membuka toko, ia mengadakan acara diskon yang ternyata probabilitas/kemungkinan penghasilan yang didapat ternyata tidak membuat toko rugi. Bahkan, harganya juga masih cukup wajar, sehingga tidak merusak harga pasar. Saat ada pelanggan yang mencoba menipu membuat kupon voucher, ia memiliki trik agar kuponnya tidak dapat dipalsukan. Selain itu, ia juga memiliki tenaga akunting yang cermat untuk menghitung pendapatan dan pengeluaran yang tertib dengan menggunakan ilmu akuntansi dan tabel neraca yang baik.


Untuk menjaga kualitas produk yang dijualnya, ia harus rajin berinovasi dan disukai pembeli. Misalnya, pemilik pabrik sekaligus pemilik toko kain sutra harus terus berinovasi menciptakan warna baru yang indah agar disukai pembeli. Survei harga bahan, survei biaya distribusi, dan survei hobi/kemauan pelanggan. 


Terhadap saingan bisnis, ia tidak hanya berpikir untuk mengalahkan, tetapi juga berbagi ilmu akuntansi, ilmu berhitung, bahkan sampai memberikan buku untuk membesarkan perusahaannya. Mengajak saingannya untuk maju bersama. Hal ini menunjukkan pentingnya membangun relasi bisnis yang baik hingga tercipta jaringan kerja yang luas.


Selain itu, jika pengusaha terbiasa membangun hubungan yang baik dengan setiap orang, walaupun sekadar bermain catur atau menjalankan hobi lainnya ternyata berguna untuk masa depan. Ketulusan inilah yang kelak menolong saat ia berada dalam kesulitan. 


Luwes bergaul dengan pejabat, usaha bisa maju karena pejabat itu bisa membantu tanpa diminta. Luwes bergaul dengan preman, usaha bisa lancar karena preman lebih mementingkan solidaritas pertemanan, suatu saat bisa menolong jika pengusaha itu sedang diancam musuh bisnisnya


Kebaikan yang tidak pandang bulu inilah yang menyelamatkan diri, keluarga, dan perusahaannya kelak. Tentunya, ada negosiasi-negosiasi dengan pertimbangan yang tepat sewaktu rapat dilakukan sehingga menghasilkan win-win solution (solusi bersama yang saling menguntungkan kedua belah pihak).


Saat usaha andalan keluarga sedang lesu maka bukan aib untuk beralih ke bidang usaha lainnya yang lebih stabil. Misalnya, saat usaha kain sutera sedang lesu karena situasi negara kacau (perang) maka ia beralih ke usaha telur pindang yang risiko kerugiannya tidak terlalu besar. Usaha telur pindangnya dijalankan seperti restoran yang harganya juga terjangkau untuk semua kalangan. 


Ketika situasi negara sedang kacau dan pemerintah menutup usaha telur pindang, ia tidak kehabisan akal dengan mengerahkan pasukan gerobaknya berjualan telur dari gang sempit satu ke gang sempit lainnya. Pasukannya beraksi sambil terus promosi menunjukkan kain sutera unggulannya yang diletakkan di rak bagian bawah gerobak telur pindangnya. Dari mulut ke mulut, berita akan kualitas kainnya akan tersebar luas. Dengan demikian, ada 2 produk yang ditawarkan dan terus menjaga isu (kualitas kainnya tetap terjaga). Usaha pun langgeng dalam berbagai situasi. Teruslah berusaha, pantang menyerah, dan gemar berinovasi.


(Terinspirasi dari drama My Heroic Husband)

Selasa, 23 Februari 2021

Ketika Jigsaw Bertemu TSTS


Pembelajaran hari ini saya buka dengan ucapan syukur dan doa bersama. Kemudian saya pun mengecek kehadiran peserta didik di kelas X MIPA 4. Alhamdulillah lengkap.

Kemudian saya membagi peserta didik menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok membuat yel-yel kelompok, lalu memeragakannya. Tujuan yel-yel adalah membawa suasana belajar yang menyenangkan ke dalam kelas.





Setelah suasana menghangat saya pun mengajak mereka untuk fokus pada kegiatan berikutnya. Berhubung saya ingin mengulang materi prosedur, eksplanasi, dan teks ceramah di kelas dengan kegiatan berpusat pada peserta didik, saya memanfaatkan model pembelajaran jigsaw yang dikombinasikan dengan TSTS (Two Stay Two Stray) berdurasi 3 jam pelajaran.

Pertama, saya membagi peserta didik menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama mendapat 10 soal mengenai materi prosedur, kelompok kedua mendapat 10 soal eksplanasi, dan kelompok ketiga memperoleh 10 soal teks ceramah.

Kartu soal


Peserta didik yang ahli menjelaskan kepada anggota kelompoknya. Yang lain menyimak sambil memgonfirmasikannya dengan materi di modul dan bunyi soal esai dan pilihan ganda yang diperolehnya.



Tiap-tiap kelompok harus mengerjakan soal-soal yang didapatnya di selembar kertas. Kalau sudah selesai 10 soal, perwakilan kelompok bertamu ke dua kelompok lain untuk bisa mengerjakan semua (30 soal) yang tersebar tadi. 

dokumen pribadi

kelompok eksplanasi


Jika 30 soal itu telah dikerjakan, tiap-tiap kelompok mempresentasikan 10 soal esai yang semula mereka dapatkan. Jika awalnya mereka mendapatkan 10 soal prosedur maka yang dipresentasikannya hanya 10 soal prosedur walau sudah mengerjakan semua soal. Tujuannya agar setiap peserta didik bisa memahami semua materi, tidak hanya prosedur, tetapi juga memahami eksplanasi dan teks ceramah.

kelompok prosedur


Kelompok prosedur tampil, kelompok eksplanasi dan kelompok teks ceramah menyimak dan bisa bertanya jawab. Kemudian kelompok eksplanasi tampil maka kelompok prosedur dan kelompok teks ceramah menyimak dan bertanya jawab. Terakhir, giliran kelompok teks ceramah yang tampil. Kelompok prosedur dan kelompol eksplanasi menyimak dan bisa bertanya jawab pula.

kelompok teks ceramah


Akhirnya, peserta didik bisa saling mengonfirmasi jawabannya, membuat simpulan atas ketiga materi yang telah diselesaikannya. Saya mengevaluasi jawaban ketiga kelompok tersebut dan ternyata diketahui bahwa dari 30 soal diperoleh hasil 26 soal dijawab dengan betul dan 4 soal dijawab salah. Selanjutnya saya memberi reward dengan mempersilakan semua peserta didik untuk bersama-sama mengucapkan hamdalah. Kemudian mereka boleh bertepuk tangan atau mengucapkan yel-yel kelompok.

Peserta didik menyampaikan kesan-kesan setelah pembelajaran. Kemudian peserta didik diberi tugas asrama untuk mengerjakan modul, lalu membaca doa penutup majelis bersama. 


Minggu, 14 Februari 2021

LARI DARI TAKDIR



Yang dikarantina saja bisa kena korona. Sekalian saja jalan-jalan karena risikonya sama-sama kena korona. Kalau takdirnya akan kena korona mengapa harus menghindar? Mengapa logikanya tidak dibalik, yang dikarantina saja bisa kena, apalagi yang tidak dikarantina. Setidaknya, kita sudah berusaha untuk menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Kalau tetap kena korona, itu baru takdir. Yang namanya tawakal bukan berarti tanpa usaha sama sekali. 


Sekelas seorang khalifah saja pernah didebat Abu Ubaidah, mempertanyakan apakah Umar akan lari dari takdir. Simak logika berpikirnya seorang Khalifah Umar r.a. Jika seseorang membawa sekumpulan unta ke sebuah lembah yang memiliki dua sisi, yang satu subur dan yang satu tandus. Jika ia memutuskan untuk membawa unta-unta itu ke sisi yang subur, maka itu merupakan takdir Allah dan begitu pula jika ia membawanya ke tempat yang tandus, itu juga merupakan takdir Allah.


Akhirnya, Umar memutuskan kembali ke Madinah dan tidak melanjutkan perjalanannya ke Syam. Saat itu daerah Saragh yang hendak dilaluinya sedang terkena wabah Tho'un. 


Di tengah perdebatan itu tiba-tiba muncul sahabat Nabi bernama Abdurrahman bin ‘Auf. Ia terlambat datang karena suatu urusan. Setelah mencermati perdebatan kedua sahabat Nabi itu, ia menengahi.


Abdurrahman berkata, "Aku mengerti masalah ini. Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Apabila kamu mendengar wabah berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, maka janganlah keluar dari negeri itu karena hendak melarikan diri'.” Umar pun bersyukur karena ijtihadnya untuk kembali ke Madinah sudah tepat.


Saat kembali ke Madinah, Umar sempat menyurati Abu Ubaidah yang merupakan gubernur di Suriah dan memintanya untuk datang ke Madinah (karena ia tak mau Abu Ubaidah wafat terkena wabah), padahal wabah sudah tersebar di Syam.


Abu Ubaidah menolak baik-baik permintaan Khalifah. Ia tak ingin meninggalkan pasukan Muslim di bawahnya. Umar kemudian kembali menyurati Abu Ubaidah dan memintanya agar memindahkan kaum Muslimin ke kawasan yang lebih tinggi dan berudara segar di kawasan itu. Namun, sebelum Abu Ubaidah sempat mengambil langkah tersebut, wabah sudah mulai mengenai keluarga sebagian sahabat yang berada di sana, termasuk Abu Ubaidah sendiri.


Penyebaran wabah telah menyebabkan syahidnya beberapa sahabat Nabi, seperti Abu Ubaidah bin al-Jarrah , Mu'adz bin Jabal , Yazid bin Abi Sufyan, al-Harits bin Hisyam, Suhail bin Amr, Utaibah bin Suhail, dan Syurahbil bin Hasanah.


Wabah ini baru reda setelah gubernur yang ditunjuk selepas wafatnya Abu Ubaidah dan Mu'adz bin Jabal, yaitu Amr bin Ash, memutuskan untuk memindahkan kaum Muslimin ke gunung-gunung hingga keadaan membaik.


Benar jika ada yang berpendapat, mau lari sejauh apa pun kalau sudah takdir kita tidak bisa menghindar. Namun, sebagai upaya pencegahan masuknya korona ke rumah kita, sudahkah kita berusaha menang dari nafsu belanja, nafsu jalan-jalan, dan nafsu melepas masker, misalnya. Apalagi, sebentar lagi kita akan kedatangan tamu agung, Ramadan. Sekarang, bulan Rajab, adalah momen yang tepat untuk melatih kesabaran, melatih mengendalikan hawa nafsu.


(Renungan Subuh di Bulan Rajab)




Jumat, 12 Februari 2021

RAPUHNYA SEPOTONG HATI



"Sesungguhnya hati anak cucu Adam lebih cepat perubahannya dari panci yang berisi air mendidih."


Sealim-alimnya seseorang tidak ada jaminan dia akan husnulkhatimah. Sebaliknya, belum tentu orang yang buruk di mata manusia itu akan berakhir buruk juga di muara kematiannya. Jika seseorang dapat menjumpai hidayah atau terbiar dalam kesesatannya, itu terjadi atas izin dan kehendak-Nya.


Itulah mengapa Nabi kita –shallallahu ‘alaihi wa sallam– terus berdoa agar diteguhkan hati dalam ketaatan.


Ingatlah, kita butuh doa agar bisa istiqamah karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Oleh karenanya, do’a yang paling sering Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan adalah,


يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ


“Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”


Cerita lengkapnya bisa dilihat dalam hadits berikut ini.


Syahr bin Hawsyab berkata bahwa ia berkata pada istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ummu Salamah,


يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ مَا كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا كَانَ عِنْدَكِ


“Wahai Ummul Mukminin, apa doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika berada di sisimu?


Ummu Salamah menjawab,


كَانَ أَكْثَرُ دُعَائِهِ « يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ ».


“Yang sering dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah, ’Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘ala diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)’.”


Ummu Salamah pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,


يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لأَكْثَرِ دُعَائِكَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ


“Wahai Rasulullah kenapa engkau lebih sering berdoa dengan doa,


’Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘ala diinik'


Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu’. ”

 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya menjawab,


يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ


“Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.”

Setelah itu Mu’adz bin Mu’adz (yang meriwayatkan hadits ini) membacakan ayat,


رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا


“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami.” (QS. Ali Imran: 8)


(HR. Tirmidzi, no. 3522; Ahmad, 6: 315. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)


Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah untuk terus berada dalam ketaatan.


Wallahu a'lam.


Sumber inspirasi: Majalah Relung Tarbiyah

Sumber gambar: Tadaburdaily

Selasa, 09 Februari 2021

MIMPI MAU PULANG TAPI NYASAR



Kalau sedang capek, bad mood, stres sampai migren, saya kerap bermimpi buruk, mimpinya berulang, biasanya ketika bangun malah pusing. Mungkin pusingnya karena tidur tidak nyenyak.

Mimpinya itu seputar perjalanan mau pulang ke rumah Mama tetapi tidak pernah sampai. Ada yang ingin disampaikan dari bagian terdalam diri. 

PERTANYAAN PEMICU RENUNGAN: 

  1. Pulang untuk apa? 
  2. Apa tujuan pulang? 
  3. Kebutuhan siapa yang ingin dipuaskan dengan pulang? 
  4. Emosi-emosi apa saja yang terasosiasi dengan pulang ? 
  5. Apa itu nyasar? 
  6. Kemana saja nyasarnya ? 
  7. Apa yang perlu dilakukan dari nyasar ketemu jalan pulang yang benar?


😁 Apa yang perlu saya lakukan, saya seringkali mimpi buruk 

😷 Mimpinya tentang apa ?

😁 Pengalaman-pengalaman tragis 

😷 Saat usia berapa saja ?

😁 Dari waktu TK, SD dan SMP 

😷 Buat jurnal mimpi, Buat peta mimpi 

😁 Caranya ?

😷 Ingat-ingat mimpinya apa ? Peristiwanya apa? Siapa saja tokoh-tokohnya? Apa saja yang terjadi ? Apa yang terlihat ? Apa yang terdengar ? Apa yang terasa ? Apa yang dipikirkan ? Apa yang dibutuhkan tokoh? Emosi apa yang paling dominan ? Apa pesan dari mimpi itu yang ingin disampaikan kepada Anda ?

😁 Setelah saya membuat jurnal mimpi atau peta mimpi, lalu ngapain ?

😷 Temukan adakah mimpi-mimpi itu yang memiliki pola yang sama ? Adakah mimpi-mimpi itu yang temanya serial ? Adakah mimpi-mimpi itu yang eskalatif ? 

😁 Kemudian, saya perlu ngapain ?

😷 Mulailah urut dari mimpi berdasarkan urutan waktu. Lakukan teknik journaling  untuk mengasuh ulang (reparenting) diri-diri anda yang menderita di mimpi-mimpi itu. 

😁 Teknik Journaling itu apakah seperti menulis diary ?

😷 Ya, hanya Anda perlu berperan menjadi dua. Pertama  sebagai diri yang alami penderitaan yang perlu mengekspresikan pikiran dan emosi yang tertahan. Kedua, sebagai diri yang pengayom, pengasuh, pengasih, penyayang dan pendidik bagi diri yang mengalami penderitaan. 

😁 Baik, insyaa Allah mulai hari ini saya akan eksplorasi

😷 Semoga semakin healing


Itulah seuntai nasihat dari Abah Asep Haerul Gani


Senin, 08 Februari 2021

TEACHER, I NEED YOU



I know I am hard to handle, and I take everything you have. I know I push your buttons in all the right ways that make you second guess what you are doing. But I need you. I need you to keep pushing me. I need you to set limits and help me understand them.

I know you don’t know me. I know if you did, we would get a long a lot better. But, please, teacher, I need you to fight to get to know me. I can’t tell you with my words what I need you to know, so I might act out instead. Take that as my sign that I need you. You might be all I have.

I know you have 30 other kids in class. I know they need you too. But, teacher, I need you. I need you to find my good qualities because those other kids don’t see them. My teacher last year didn’t see them, and most days, if not all, I don’t even see them.

I know I throw fits. I know I disrupt your class and what you had on your agenda for the day. But teacher, I need you to believe in me. I need you to believe that my actions are a cry for help, not an act against you. Please don’t take it personally. I need you to believe that I want to fit in, but just don’t know how.

I know I make it hard, but please, I need you. I need you to see me. I need you to see beyond that behavior, that meltdown, that action and I need you to see the kid behind all the “thats”. You might be the only one that can get to the real me. It might take time, It might take patience. You know, it might even take learning about something you know nothing about. But, teacher, I need you! I need you to give it your all to see me.

I know you went into teaching to make a difference. I am here to tell you, I am that difference. I am the one that needs you! I promise, if you reach me, you will change my life. You will make a difference like no test can measure.

You might not see the difference today or tomorrow, but I promise, if you see that I need you, you will make a difference.

Please!

~ signed 

“That Kid“


Terima kasih kepada siapapun yang telah menulis surat ini. 

Sabtu, 06 Februari 2021

PROGRAM AKSI NYATA UNTUK MUROJA'AH HARIAN SANTRI


Dalam salah satu kegiatan Pesantren Terpadu Al Kahfi, Jumat, 5 Februari 2021, Bu Rina Rahmawati menyampaikan contoh aksi nyata santri. 

Setelah yel-yel dan berhasil membangun suasana semangat, beliau meminta para santri putri segera menuliskan aksi nyata untuk program jangka pendek dan program jangka panjang santri. Salah satu program jangka pendek mereka adalah ujian tahfiz. Maka, beliau memberikan sebuah contoh aksi nyata untuk mewujudkan target ujian tahfizh. Katakanlah, santri itu bernama Tursina.

Nama: Tursina

Kelas : Qudwah A.3

Judul Aksi Nyata: Kolaborasi dengan Teman Sekamar untuk Mewujudkan Budaya Positif Muroja'ah Harian Sebelum Tidur

Tujuan Aksi Nyata:

  1. Menumbuhkan budaya positif cinta Al-Qur'an melalui muroja'ah.
  2. Menghidupkan suasana kamar yang kondusif melalui budaya positif muroja'ah.
  3. Mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian tahfiz.
Tolok Ukur Keberhasilan:
  1. Ada jadwal muroja'ah bersama teman sekamar.
  2. Terlaksananya muroja'ah harian bersama teman sekamar sebelum tidur.
  3. Lulus ujian sertifikasi tahfiz.
  4. Tercapainya target muroja'ah.
Lini Masa dan Pelaksanaan
Persiapan: 5-7 Februari 2021
  1. Pembuatan jadwal muroja'ah harian.
  2. Pembuatan target muroja'ah pribadi oleh setiap anggota kamar.
  3. Penyepakatan teknis muroja'ah.
  4. Pemberitahuan program ke wali asrama/bagian pengasuhan.
  5. Pembuatan lembar mutaba'ah.
  6. Penentuan penanggung jawab setiap kamar.
Pelaksanaan: 8 Februari - 7 Maret 2021
  1. Kegiatan dilaksanakan setiap malam sebelum tidur dengan durasi 15-30 menit.
  2. Muroja'ah dilakukan secara berpasangan sesuai capaian masing-masing anggota kamar.
  3. Hasil capaian ditulis di lembar mutaba'ah yang ditempel di dinding dekat kamar atau ranjang tidur.
  4. Setiap anggota kamar memberikan feed back atas capaian muroja'ah temannya dnegan kata-kata penyemangat.
  5. Kegiatan ditutup dengan doa sebelum tidur.
Para santriwati tampak begitu antusias untuk menuliskan programnya masing-masing. Kemudian Bu Rina meminta beberapa anak untuk tampil menyampaikan programnya masing-masing. Acara yang berdurasi satu jam lebih ini sukses menyedot perhatian mereka.



Rancangan ini ternyata terinspirasi dari program guru penggerak yang sedang diikutinya. Guru yang memiliki semangat muharrik ini memang pantas menjadi guru penggerak. Semangatnya tak pernah padam dengan segudang aktivitasnya. Sukses, Bu Rina.


Semoga menginspirasi.



Jumat, 05 Februari 2021

IDE MENGAJARKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS UNTUK SISWA DARING

Contoh teks prosedur kompleks


Teks prosedur kompleks bertebaran di sekitar kita. Misal, cara mencuci tangan yang benar, cara memakai masker, hingga resep masakan di media sosial. Guru tentu tidak kehabisan akal untuk memberikan tugas yang tidak memberatkan dan menyenangkan untuk siswa.

Anak-anak zaman now tentu bisa disuruh membuat video 1 menit tutorial apa saja, kemudian unggah di tik-tok/instagram. Misalnya, protokol 3M, keterampilan daur ulang, atau cara mengembalikan akun instagram yang lupa sandi. Biasanya anak bergairah bila disuruh unggah video karena dilihat teman-temanya. Nah, hasil like/love bisa dimasukkan untuk penilaian antarteman. 

Sebagai contoh kepada siswa, guru dapat membuat video tutorial, misalnya cara membawakan acara agar tidak grogi di depan khalayak. Jika guru senang bercocok tanam, guru dapat membuat video cara menanam kangkung hidroponik. Kemudian video buatan guru dibagikan kepada siswa.

Siswa diminta membuat IG per kelas, saya juga tidak mengerti. Namun, di luar dugaaan ternyata anak-anak bisa mengaturnya. Syaratnya, akun IG mereka jangan di-private supaya guru bisa melihatnya. Anak-anak bergantian mengunggah videonya. Ada ketua kelas yang mengatur giliran mengunggah videonya. Jadi, semua anak-anak (sekelas itu) tahu sandi IG kelasnya. Anak-anak menandai (tag) akun IG gurunya untuk memudahkan guru melihat dan menilainya.

Instagram Kelas 10


Selain itu, guru juga dapat melakukan game seperti ini.

MISI AGEN RAHASIA 

1. Amati kegiatan target (ibu/bapaknya) selama 1 hari. Lakukan tanpa diketahui target. Bila perlu, lakukan penyamaran dengan berbaur.

2. Pilih satu kegiatan target yang paling berkesan, misal: memasak tumis oncom, mencukur kumis, dsb.

3. Tuliskan prosedur kegiatan tersebut. Tulis dengan rapi dan menarik.

4. Foto hasil pekerjaanmu beserta fotomu bersama target. Kirim ke gurumu.

5. Bila misi telah selesai, jangan lupa ucapkan terima kasih kepada target. Sampaikan salam gurumu kepada target.

Terima kasih kepada rekan saya, Bu Dienniah Haqqoniah, guru bahasa Arab di SMAIT Al Kahfi yang biasa mengajar menggunakan Instagram. Terima kasih pula kepada Pak Edyar Malik, ketua MGMP Bahasa Indonesia Bogor yang memberi ide misi agen rahasia hingga jadilah tulisan sederhana ini. 

Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Rabu, 03 Februari 2021

Pengalaman Membuat Kuis Bot di Telegram

 


Kuis Kata Baku

Membuat kuis Bot di Telegram menjadi tantangan tersendiri bagi saya ketika pilihan mengajar harus daring. Kemudian saya pun berburu video tutorial di Youtube. Dengan mengikuti langkah-langkahnya, saya pun mempraktikkannya.

Lalu, munculkan perintah seperti ini.
 


Berikut tampilan selanjutnya.



Kemudian, muncullah tampilan seperti ini.


Saya pun mencoba membuat soal selanjutnya.


Tampilan selanjutnya seperti ini.


Setelah selesai, saya mencoba sendiri kuis itu. Saya pun membagikannya ke teman sejawat, ternyata masih ada kekurangan pada pilihan jawaban yang saya sediakan. Akan tetapi, pengalaman ini tetaplah menyenangkan bagi saya. Masih perlu meluangkan banyak waktu untul berlatih mencobanya kembali. Semangat, wahai diriku.

Semoga menginspirasi.






 

Selasa, 02 Februari 2021

GAME ULAR TANGGA KATA BAKU

Papan ular tangga buatan Bu Rosi


Papan ular tangga ini adalah hasil ATM, amati, tiru, modifikasi dari permainan ular tangga. Tujuan permainan ini untuk membiasakan siswa dengan kata baku sehingga dapat mempergunakannya dalam kalimat. Permainan ini boleh tidak sampai kotak finish karena keterbatasan waktu belajar. Menang/tidaknya peserta ditentukan dari keterampilan siswa menggunakan kata baku dalam kalimat yang dibuatnya. Kompetensi dasar bisa dipilih sesuai kebutuhan teks, misalnya menganalisis ciri kebahasaan teks eksposisi, teks eksplanasi, atau teks artikel.

Tujuan Pembelajaran
• Dapat mengidentifikasikan kata baku/tidak baku dengan baik.
• Dapat menemukan arti kata baku di kamus dengan tepat.
• Dapat menggunakan kata baku dakam konteks kalimat yang tepat.

Waktu permainan: 2 x 45 menit

Alat/Bahan:
Triplek bekas alas kasur
Karton putih bekas
Kertas HVS berukuran A4
Plastik bekas fotokopi
Selotip bening
Lem kayu
Kardus bekas
Spidol
Kertas origami bekas
Busa bekas casing HP
Toples kecil
Penghapus pensil bekas
Tusuk gigi 16 buah
Printer
Kamus Besar Bahasa Indonesia

Cara membuat Dadu:
1. Potong penghapus pensil seukuran dadu.
2. Gambar bulatan 1, 2, 3, 4, 5, 6 pada tiap sisinya dengan pulpen warna apa saja.
3. Siapkan toples kecil sebagai pengocoknya.
Cara membuat papan ular tangga
1. Setting kotak-kotak berisi nomor, kata baku/tidak baku dengan menggunakan komputer/laptop.
2. Jika sudah terisi tiap kotaknya, insert (masukkan) dan atur posisi gambar ular dan tangga agar pas letaknya.
3. Print di kertas HVS berukuran A4 dengan tinta warna.
4. Atur kertas dan tempelkan di karton putih besar.
5. Lalu, tempel karton tersebut agar membungkus tripleks, rekatkan dengan lem kayu.
6. Lapisi lagi papan ular tangga dengan plastik bekas fotokopi, rekatkan dengan selotip bening. Atur supaya papan permainan tampak lebih rapi.

Cara membuat papan ular tangga menggunakan Sight Word

Carilah di mesin pencarian google dengan kata kunci "Sight Word".
Klik link seperti yang tertera pada gambar.

Bacalah petunjuk penggunaannya (petunjuk yang tersedia masih menggunakan bahasa Inggris.

Petunjuk pembuatan ular tangga


Lihat video Youtube yang ada di laman tersebut.

Lihat videonya.

Bisa juga melihat videonya di link Youtube di sini


Cara membuat pion yang akan dijalankan peserta.
1. Potong busa bekas casing HP menjadi 4 buah segitiga , 4 buah lingkaran, 4 buah persegi, dan 4 buah bintang.
2. Potong kardus berbentuk lingkaran sebanyak 16 buah sebagai alas pion.
3. Tempelkan busa itu pada kardus bekas.
4. Potong kertas origami berbentuk lingkaran kecil sebagai kepala pion. Misalnya kepala pion merah 4 buah, biru 4 buah, hijau 4 buah, dan kuning 4 buah.
5. Beri lem ujung tusuk gigi yang runcing ke bagian tengah busa yang sudah tertempel dengan kardus.
6. Rekatkan kepala tusuk gigi dengan lingkaran kertas origami hingga menjadi kepala pion sederhana.
7. Coba jalankan, pastikan tidak ada yang terlepas lemnya.

Papan ular tangga disertai dadu dan pion

Cara bermain:
Satu kelas yang misalnya berjumlah 20 siswa, dibagi menjadi 4 kelompok. Tiap siswa hanya diberi kesempatan main 1x lalu bergantian dengan temannya. Karena pandemi, tiap kelompok diatur duduknya agar menjaga jarak.

Kelompok Pertama
Orang pertama mendapat giliran mengocok dadu dan menjalankan pion sesuai hasil kocokannya. Apabila langkahnya berhenti di kotak kata tertentu, ia harus menjawab apakah kata tersebut sudah betul atau salah. Jika kata di kotak itu tidak baku, siswa harus menjawab kata bakunya. Jika kata itu sudah baku, tidak perlu diperbaiki. Tiap orang yang menjawab, baik jawabannya betul/salah hanya boleh bermain sekali. Maka, permainan pun beralih ke kelompok kedua. Selagi permainan beralih ke kelompok kedua, peserta kelompok pertama mencari arti kata di kamus, menuliskan artinya, dan menggunakan kata itu dalam kalimat yang tepat.

Kelompok Kedua
Tiap orang bermain sekali, kemudian beralih ke kelompok ketiga. Siswa menuliskan kata baku/tidak baku di kotak tempat pion-pionnya berhenti tadi dan kata perbaikan untuk kata tidak bakunya. Maka permainan beralih ke kelompok ketiga. Selagi permainan beralih ke kelompok ketiga, peserta kelompok kedua mencari arti kata di kamus, menuliskan artinya, dan menggunakan kata itu dalam kalimat yang tepat.

Kelompok Ketiga
Tiap orang bermain sekali, kemudian beralih ke kelompok keempat. Siswa menuliskan kata baku/tidak baku di kotak tempat pion-pionnya berhenti tadi dan kata perbaikan untuk kata tidak bakunya. Maka, permainan pun beralih ke kelompok keempat. Selagi permainan beralih ke kelompok keempat, peserta kelompok ketiga mencari arti kata di kamus, menuliskan artinya, dan menggunakan kata itu dalam kalimat yang tepat.

Kelompok Keempat
Tiap orang bermain sekali, kemudian beralih ke kelompok ketiga. Siswa menuliskan kata baku/tidak baku di kotak tempat pion-pionnya berhenti tadi dan kata perbaikan untuk kata tidak bakunya. Peserta kelompok keempat mencari arti kata di kamus, menuliskan artinya, dan menggunakan kata itu dalam kalimat yang tepat.

Jika waktunya masih panjang, permainan bisa diulang dua putaran. Namun, perlu diperhatikan kecukupan waktu apabila siswa hendak diberi tugas berikutnya, yaitu mencari maknanya di kamus. Selain itu, estimasikan waktu dengan baik karena siswa juga nantinya akan diminta mempresentasikan kata baku/tidak baku, perbaikan, berikut dengan artinya.

Penilaian

Penilaian kognitif individu dilakukan saat siswa menjawab kata itu baku/tidak baku, dan mampu menyebutkan kata baku untuk kata yang tidak baku. Penilaian kognitif kelompok dilakukan saat kelompok bekerja sama mencari arti dan membuat kalimatnya. Di sini juga bisa dinilai dari sikap bergotong royong.

Penilaian praktik berbicara bisa dilakukan guru saat kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Penilaian sesama teman juga bisa dilakukan di antara siswa.

Semoga menginspirasi.