Senin, 02 November 2020

KEGIATAN AKSI NYATA CGP Rina Rachmawati Kab.Bogor

 

Rancangan Tindakan Untuk Aksi Nyata

Judul Modul             : Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara            Instruktur        : Dr. Achyar, M.Pd

Nama     Peserta       : Rina Rachmawati, S.P                                         Pendamping    : Dr. Wulan Widaningsih, M.Pd


Latar Belakang

Dalam proses pendidikan terdiri dari beberapa komponen, komponen yang paling utama adalah pendidik/guru dan peserta didik/ siswa . Selama ini dalam proses pembelajaran masih banyak yang didominasi oleh guru karena beranggapan bahwa siswa hanyalah obyek dalam pembelajaran. Semua kegiatan pembelajaran sebagian besar siswa yang mengikuti kehendak guru. Siswa harus mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah dirancang oleh seorang guru sehingga proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah . Siswa belum mendapatkan kemerdekaan dalam belajar.

Tujuan

1.       Menciptakan pembelajaran yang berpihak pada siswa

2.       Mewujudkan merdeka belajar di kelas

3.       Menggali potensi siswa melalui karya dan pemikiran

Tolak Ukur

1.     Adanya rancangan rencana pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran yang berpihak pada siswa (RPP menerapkan 5 konsep KHD)

2.       Adanya rancangan kesepakatan pembelajaran dengan siswa dan disosialisasilakn kepada siswa

3.       Adanya dokumentasi berupa hasil karya siswa atau dokumentasi pemebelajaran lainnya

4.       Adanya dokumentasi kegiatan yang mencerminkan 6 karakter pelajar Pancasila (berdoa, sholat berjamaah, jumat bersih, presentasi , penelitian, pentas seni, wirausaha , 5S 


Lini Masa Tindakan

Perencanaan (28-31 oktober 2020)

1.        Membuat rencana pelaksanaan program pembelajaran (RPP) yang berisi 5 konsep pemikiran KHD yaitu menuntun, guru sebagai petani, bermain, budi pekerti dan menghamba kepada murid

2.        Membuat rancangan kesepakatan dengan murid terkait kegiatan pembelajaran

3.        Membuat program kegiatan  yang mencerminkan 6 karakter pelajar Pancasila baik dalam kegiatan pembiasaan, kegiatan tahunan ataupun dalam pembelajaran

Pelaksanaan (2-22 november 2020)

1.        Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat yang memuat 5 konsep KHD

2.        Membuat kesepakatan pembelajaran dengan siswa secara bersama dan diketahui oleh kepala sekolah

3.        Mensosialisasikan program pembiasaan yang mencerminkan 6 karakter pelajar Pancasila kepada kepala sekolah dan siswa  dan melaksanakannya

4.        Mendokumentasikan seluruh program dan kegiatan pembelajaran

Evaluasi (23-30 november 2020)

1.        Melakukan evaluasi program dengan melibatkan kepala sekolah dan   siswa , keberhasilan dan kegagalan

2.        Membuat perbaikan perbaikan


 Dukungan yang dibutuhkan

1.                                       Dukungan dari Kepala sekolah selaku pengambil kebijakan

2.                                       Dukungan dari rekan sejawat dan warga sekolah

3.                                       Dukungan dari siswa , orang tua , masyarakat

Alat dan bahan yang dibutuhkan

1.       RPP

2.       Alat untuk dokumentasi dan membuat karya

3.       Lembar kesepakatan dengan siswa

4.       Bahan bahan untuk membuat karya siswa (karton,spidol dll)


Artikel Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara di Kelas dan Sekolah

Oleh : Rina Rachmawati

CGP-SMPIT Al Kahfi -KAB.Bogor

 

Menggali Potensi Siswa dengan Pembelajaran Yang Berpihak Pada Siswa dan Kegiatan  Pembiasaan Berbasis Karakter

 

Pendahuluan

            Dalam proses pendidikan terdiri dari beberapa komponen, komponen yang paling utama adalah pendidik/guru dan peserta didik/ siswa . Selama ini dalam proses pembelajaran masih banyak yang didominasi oleh guru karena beranggapan bahwa siswa hanyalah obyek dalam pembelajaran. Semua kegiatan pembelajaran sebagian besar siswa yang mengikuti kehendak guru. Siswa harus mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah dirancang oleh seorang guru sehingga proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah .

            Anggapan bahwa siswa adalah obyek pembelajaran ternyata menjadikan siswa menjadi pribadi yang kurang kreatif , tidak bisa tergali semua potensinya karena sudah terpaku dengan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Siswa jarang ditanya apa yang mereka rasakan dalam proses pembelajarana, apa keinginan mereka dan bagaimana agar pembalajran menyenangkan tetapi mampu menggali semua potensi , bakat dan minat mereka sebagai seorang siswa . Sehingga wajar jika pembelajaran terkesan monoton, membuat lelah dan jenuh,  bahkan siswa terlihat terpaksa mengikuti setiap pembelajaran.. Terkadang guru menganggap bahwa pembelajaran adalah hak guru dengan berbagai macam alasan kekhawatiran  seperti ketuntasan  kurikulum, target ketercapaian pemebelajaran , melakukan penilaian dan lain sebagainya sehingga menjadikan siswa sebagai obyek dalam pembelajaran dan bukan subyek . Sehingga siswa belum mendapatkan kemerdekaanya dalam belajar . Kurangnya kegiatan pembiasaan menjadikan siswa menjadi kurang tergali potensinya .Walaupun tidak dominan hal ini dialami juga oleh siswa di SMPIT Alkahfi .siswa merasa belum bisa tergali potensinya karena hanya mengikuti rutinitas pembelajaran dan kegiatan keseharian sehingga perlu ditemukan solusi untuk menggali potrensi siswa .

Pembahasan

A.    Filososfi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Berdasarkan Pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa terdapat lima konsep utama dalam proses pendidikan . Kelima konsep tersebut adalah :

1.      Menuntun. Menuntun yaitu menuntun anak agar sesuai dengan kodratnya, sehingga mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat. Pendidik berkewajiban menuntun  anak didiknya agar sesuai dengan kodratnya .

2.      Pendidik adalah petani. Pendidik adalah petani yang mempunyai beraneka bibit (peserta didik). Tugas petani adalah membuat bibit tersebut tumbuh sesuai kodratnya. Menyiram , memupuk dan menyiangi termasuk membasmi hamanya. Melalui tangan pendidik yang telaten maka peserta didik akan dapat tumbuh dengan baik sesuai kodratnya .

3.      Budi pekerti

Budi pekerti merupakan perpaduan antara pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan yang akan menimbulkan semangat . Hal itu akan melahirkan keseimbangan dan keselarasan hidup

4.      Bermain.

Bermain adalah kodrat anak. Aktifitas bermain merupakan bagian dari dinamika belajar terpadu yang ada pada setiap tumbuh kembang anak.

5.      Pendidikan yang berpihak pada anak

Bebas dari segala ikatan, bukan untuk meminta hak kepada anak tetapi menghamba (melayani ) dengan tulus, ikhlas dan cinta kasih  yang tak terbatas.

Berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran seorang pendidik atau guru adalah fasilitator bagi siswa untuk dapat tumbuh sesuai kodratnya . Pembelajaran harus menyenangkan dan membuat siswa menjadi subyek atau pelaku utama dalam pembelajaran . Paradigma bahwa siswa hanyalah obyek dalam pembelajaran harus diubah karena secara kodrat siswa adalah kertas bergaris dan tugas seorang guru menebalkan garis kebaikan tersebut dan menipiskan garis keburukannya bahkan menghilangkannya. Pembelajaran harus membuat siswa sebagai pribadi yang merdeka dalam artian siswa dapat terfasilitasi untuk mengembangkan segala potensinya, mengatur dirinya sendiri tetapi tetap dalam bingkai tertid dan damai dan terhindar dari kebebasan tanpa batas.

B.                      Kegiatan Pembelajaran yang Berpihak Pada Siswa dan Kegiatan Pembiasaan Berbasis                   Karakter Untuk Menggali Potensi Siswa

Untuk menggali potensi siswa di SMPIT Alkahfi maka dilakukan beberapa langkah yang dimulai dengan perubahan dalam bidang pemebalajaran dan penerapan kegaitan pembiasaan . Maka melalui beberapa diskusi dan sharing dengan siswa maka ditemukan beberapa hal yang harus diubah .




Hal – hal yang harus diubah dalam proses pembelajaran diantaranya adalah :

a.       Pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran  yang berpusat pada siswa

b.      Pembelajaran yang hanya menjadikan siswa sebagai obyek menjadi pembelajaran yang menciptakan iklim nyaman dan menyenangkan pada siswa

c.       Mengubah suasana kelas yang monoton menjadi yang dinamis dengan pembelajaran yang menghargai segala hasil karya dan hasil pemikiran siswa

d.      Penilaian bukan hanya berbasis kognitif angka tetapi berbasis karya dan budi pekerti

e.       Pembelajaran yang belum merdeka menjadi merdeka belajar

Secara konkrit hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut ini :

a.       Memulai merancang pembelajaran yang berpihak pada siswa dengan menerapkan konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara (menuntun, petani, bermain, budi pekerti dan berpihak pada siswa )

Pembelajaran dirancang  dengan menerapkan 6 profil pelajar pancasila  yaitu beriman dan bertaqwa, gotong royong, mandiri, kebhinekaan global, bernalar kritis dan kreatif) melalui kegiatan pembiasaan seperti (berdoa, sholat berjamaah, jumat bersih, presentasi , penelitian, pentas seni, wirausaha , 5S, sambut siswa  dll) Dan tertuang didalam RPP

b.      Meminta dukungan rekan sejawat dan pihak sekolah ( kepala sekolah  dan warga sekolah ) untuk menerapkan filosofi Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran

c.       Melibatkan siswa dalam mewujudkan merdeka belajar dengan membuat kesepakatan dengan siswa dan memperbanyak sharing pembelajaran yang menurut siswa menyenangkan, memunculkan kreatifitas dan percaya diri  sehingga terlihat potensi/keunikkan pada diri siswa

d.      Merancang penilaian yang menekankan pada pembentukan karakter siswa dan berbasis penghargaan terhadap siswa

e.       Menghargai hasil karya siswa dengan memasangnya di ruang belajar

f.        Siswa diberikan kebebasan memilih untuk menuangkan hasil keratifitasnya sesuai dengan potensi/bakat dan minatnya

A.    Hasil Kegiatan  Pembelajaran Yang Berpihak Pada Siswa  Dan Kegiatan Pembiasaan Berbasis Karakter

Hasil yang didapatkan  dari penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang dilakukan adalah a.) terwujudnya pembelajaran yang berpusat pada siswa , siswa menjadi subyek dalam pembelajaran yang berperan penting dalam sebuah proses pembelajaran. b.) Terwujudnya merdeka belajar di kelas dimana siswa dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan yang dia inginkan , siswa dapat mengeksplore segala pemikiran dan karyanya .siswa tidak merasa takut salah saat menyampaikan pendapat dan dapat mengekspresikan segala bakat dan minatnya c.) Tergalinya segala potensi siswa melalui karya dan pemikiran . Karya siswa dapat dipajang di dinding-dinding kelas , dijadikan sebagai media dalam pembelajaran . d.) terwujudnya kegiatan pembiasaan yang mencerminkan pendidikan karakter bagi siswa dan guru seperti budaya berdoa sebelum dan setelah memulai kegiatan,  5S, budaya hidup bersih , budaya disiplin, ekspresi seni , sambut siswa dan kegiatan lainnya . Seperti yang diungkapkan oleh Haura Syarifah siswi kelas 9 SMPIT ALKAHFI yang merasakan pembelajaran yang menyenangkan setelah guru menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa ., belajar menjadi lebih semangat . Begitu pula yang dialami oleh Calista Zalfa siswi kelas 9 , Calista merasa lebih berani mengungkapkan pendapat karena diberikan banyak kesempatan untuk menyampaikan gagasannya dalam kegiatan pembelajaran . Berbeda dengan Haura dan Calista , Raisa siswi kelas 9 merasakan lebih tergali potensinya melalui kegiatan pembiasaan seperti kegiatan pentas seni dan kompetisi .

 

B.     Pembelajaran Yang Didapat Dari Kegiatan Pembelajaran Ynag Berpihak Pada Siswa dan Kegiatan Pembiasaan Berbasis Karakter

Melakukan Kegiatan Pembelajaran yang mengacu pada filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara di kelas maupun di sekolah banyak memberikan pelajaran berharga diantaranya adalah terbentuknya kondisi  kelas  yang merdeka dalam belajar , siswa dapat berekspresi menciptakan pembelajaran yang menyenangkan menurut mereka, adanya pola hubungan kedekatan yang terbina antara guru dan siswa karena adanya sikap saling menghargai. Siswa menjadi pribadi yang berani untuk mengemukakan gagasan dan berekspresi dalam bentuk pemikiran maupun karya sehingga menjadi lebih produktif, terciptanya lingkungan sekolah yang nyaman dengan budaya –budaya kebaikan seperti budaya 5S, budaya religius. Siswa memiliki wadah untuk berekspresi melalui kegiatan-kegiatan seperti pentas seni, kompetisi antar kelas dan kegiatan lainnya .

Akan tetapi dalam pelaksanann  beberapa hal masih belum terlaksana secara optimal seperti kegiatan pembelajaran di kelas yang berpusat pada siswa belum dapat menjangkau seluruh siswa dengan berbagai macam karakteristik atau kekhasan individu , masih terdapat siswa yang belum bisa aktif dalam pembelajaran . Kegiatan aksi nyata  yang mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara tidak bisa jika hanya dilakukan oleh beberapa orang saja perlu kekompkan dari semua pihak agar merdeka belajar dapat terwujud di sekolah . Sehingga dibutuhkan sosialisasi pada seluruh warga sekolah

 

C.    Rencana Perbaikan Untuk Masa Mendatang

Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang berpihak pada siswa sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara disosialisasaikan terlebih dahulu kepada pihak tetkait bukan hanya Kepala Sekolah tetapi seluruh warga sekolah agar pembelajaran yang mengacu pada konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara yang berpihak pada siswa dapat dilaksanakan dan diterapkan secara menyeluruh sehingga hasil yang dicapai dapat lebih optimal

Kegiatan pembiasaan siswa lebih ditekankan lagi pada pembentukan profil pelajara Pancasila dan dijabarkan lebih detil dan mendalam kegiatan-kegiatan yang dapat dilkakukan untuk mencapai profil pelajar Pancasila tersebut

Kesimpulan

                  Dalam proses pembelajaran siswa adalah subyek dalam pembelajaran , siswa harus memiliki kemerdekaan dalam pembalajaran agar dapat tergali segala potensi kebaikannya dan menjadikannya sebagai profil pelajar Pancasila. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran yang perpihak pada siswa, menghargai hasil karya dan pemikiran siswa dan menerapkan kegiatan pembiasaan yang dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila yang merupakan cerminan pemikiran KiHajar Dewantara.


DOKUMENTASI KEGIATAN

Kegiatan Pembelajaran yang Berpihak Pada Siswa (menuntun), Siswa Berkolaborasi










Tidak ada komentar:

Posting Komentar