Minggu, 19 April 2020

CATATAN HARIAN MENJELMA BUKU

Buku terbaru Om Jay


Membaca buku Catatan Harian Seorang Guru Blogger yang ditulis Om Jay menggerakkan saya untuk terus menulis setiap hari, sama seperti saat membaca buku beliau sebelumnya yang berjudul Menulislah Setiap hari dan Buktikan Apa yang Terjadi. Dengan senang hati saya akan meringkas isi buku Catatan Harian Seorang Guru Blogger.

Pada tulisan pertama beliau menulis kisah pertemuannya dengan Pak Dedi Dwitagama, seorang kepala sekolah yang juga rajin menulis di blog dan pertemuan itu berlanjut pada kesenangan beliau menulis di blog, terutama di Kompasiana. Memang Om Jay yang saya kenal adalah seorang Kompasianer dan juga menularkan semangatnya kepada para peserta didiknya. 

Tulisan kedua mengisahkan perjalananan beliau sebagai blogger dan youtuber. Tulisan ketiga menceritakan  kegiatan beliau mengikuti bimtek penyusunan bahan ajar dan buku pengayaan. Tulisan keempat berisi pengalaman beliau ditolak penerbit. Tulisan kelima menceritakan pengalaman beliau membuat pelatihan menulis gratis melalui grup What’s App. Secara bergantian beliau mengisi pelatihan tersebut bersama rekan sejawat. Tulisan keenam menceritakan  kelas menulis online bersama Bapak Agus Sampurno mengenai cara menjadi guru kreatif. Tulisan ketujuh berisi harapan beliau melalui pelatihan menulis online tersebut. 

Pada tulisan kedelapan, Om Jay mengungkapkan kebahagiaannya karena mendapatkan buku “1001 Masjid di 5 Benua” dari Bapak Taufik Uieks, salah satu narasumber di pelatihan menulis online tersebut. Tulisan kesembilan menceritakan aktivitas beliau mengadakan pelatihan guru Youtuber . Tulisan kesepuluh menyampaikan harapan beliau agar pelatihan menulis online kelak bisa menggerakkan guru untuk menulis sebuah buku. Tulisan kesebelas, meneruskan pelatihan dengan menghadirkan seorang motivator, Bapak Namin AB Solihin.

Pada tulisan kedua belas beliau memperkenalkan Kompasiana dengan fiturnya sehingga guru dapat memanfaatkannya sebagai media menulis. Tulisan ketiga belas menceritan pengalaman rumah beliau yang kebanjiran tetapi beliau tetap mengajak pembaca untuk berpikir positif. Tulisan keempat belas memaparkan kekuatan kolaborasi dalam menjalankan pelatihan menulis online. Tulisan kelima belas menceritakan pengalaman beliau menjadi narasumber di Talang Babungo, Sumatera Barat. Tulisan beliau berikutnya tak kalah menariknya, di antaranya menjadi narasumber di Kudus dan Jakarta, ide menyiapkan guru dan dosen di era revolusi industri 4.0, sejarah olimpiade TIK Nasional di Indonesia, inovasi pembelajaran di buku ajar guru, derita penulis buku, ide beliau dalam mendirikan kelas modern berbasis riset dan pembelajaran digital, perjalanan menyusun naskah buku matpel informatika, hingga pengalaman menarik beliau saat mengikuti workshop penyusunan buku bahan ajar dan perlindungan data pribadi di kartor Kominfo.

Buku ini tidak hanya menyuguhkan jurnal perjalanan seorang guru blogger yang menyenangkan saja, tetapi juga kisah duka yang mengharukan karena terselip pesan optimistis sebagai penulis. Entah mengapa kalimat “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi” sepertinya masih saja tertanam di benak saya sehingga saya terus menulis. Kalau sehari saja saya tidak menulis, saya kan merapelnya pada keesokan harinya. Seperti utang yang harus dibayar. Namun, mulai sekarang saya akan mengubah frame itu secara perlahan. Menulis itu candu bagi saya. Menulis adalah jalan bagi saya tidak hanya untuk berbagi ilmu dan pengalaman, tetapi juga menjadi jalan surgaku.

Rosiana Febriyanti

23 komentar:

  1. Semoga buku yg saya tuliskan ini membuat para guru senang menulis di blog dan membuat mereka menerbitkan bukunya.

    BalasHapus
  2. Terima kasih om jay selalu memotivasi dan membimb8ng kami

    BalasHapus
  3. Bagus bu Rosiana. Terimakasih Om Jay

    BalasHapus
  4. Tulisannya bagus Bu Rosiana.
    Terima kasih Om Jay atas ilmu2 yg sangat bermanfaat, smg menjadi amal jariyah.

    BalasHapus
  5. Terima kasih Bapak dan Ibu Guru yang hebat.

    BalasHapus