Kamis, 30 April 2020

KUMPULAN TULISAN ROSIANAFE DI EFENT THR KOMPASIANA



HARAPANKU PADA RAMADAN TAHUN INI

Saat melihat tetangga-tetanggaku bisa mudik karena mereka mudik ke desa yang bukan zona merah memang tebersit iri dan tanya, mengapa aku tidak bisa? Saat yang lain bisa bahagia berkumpul dengan orang tua, melihat keceriaan di wajah mereka, aku pun ingin.

Ramadan tahun ini sepertinya tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Biasanya aku menghabiskan Ramadan hingga salat Idulfitri baru mudik. Beda rasanya karena tahun-tahun sebelumnya libur lebaran bisa bebas ke mana saja, sedangkan tahun ini ada aturan PSBB. Yang lain pulang kampung sementara aku pulang kota karena tempat kelahiranku di Jakarta, zona merah, tempat terlarang untuk dimasuki tahun ini.

Harapanku, Ramadan tahun ini adalah akhir dari PSBB sehingga aku bisa sungkem ke orang tua, mengunjungi adik yang sebentar lagi melahirkan, dan bersilaturahim ke rumah bulik-bulik di Jakarta. Selain itu, aku juga bisa mengunjungi mertua di Depok. Anak-anak pun bisa bebas bermain tanpa takut terpapar covid-19.

Ramadan tahun ini begitu sunyi. Tak ada santri yang salat di masjid pesantren, tempatku mengabdi. Harapanku, tahun ini masjid kembali dipenuhi santri yang salat, mengaji, muroja'ah. Itu pemandangan langka yang kurindukan saat ini.

Pada Ramadan tahun ini kuharap aku masih istikamah mengaji sampai khatam karena tidak ada alasan untuk meninggalkan kebiasaan membacanya. Waktu luang sangat banyak maka sesering aku menulis blog harianku, sesering itu pula aku membaca Alquran. Begitu hangat sesunyi ini, walau berjarak dengan manusia hanya dengan tilawah aku tak berjarak dengan harapan-harapanku kepada-Nya.

#hari1 #THRKompasiana
27April 2020


REMPAH REDAKAN FLU, LANCARKAN PUASA

Saat flu melanda untungnya aku masih mempunyai simpanan rempah. Meskipun tidak banyak tetapi lumayan untuk meredakan flu.

Aku mengambil dua batang sereh, sejempol jahe, dan jeruk nipis. Setelah sereh dan jahe kuiris tipis-tipis masukkan ke dalam segelas air panas, rendam dan biarkan hingga hangat. Lalu beri perasan jeruk nipis dan sesendok atau dua sendok madu ke dalam gelas tersebut. Seruput pelan-pelan sambil hirup aroma yang menguar dari minuman hangat tersebut. Syukurlah, dengan izin Allah, fluku mereda.

Untuk resep lainnya, sereh bisa kuganti dengan irisan kunyit. Ramuan jahe, kunyit, jeruk nipis, dan madu juga tepat untuk mengusir dingin, redakan flu, dan mengatasi perihnya lambung karena masuk angin. Silakan mencobanya.

#hari2 #THRKompasiana
28April 2020


URUSAN PERUT JUGA PERLU BERHEMAT

Efek corona membuatku jarang berbelanja, tidak bisa bebas ke pasar karena kena karantina wilayah. Boleh keluar asalkan memakai masker dan rajin cuci tangan. Beberapa hari lalu aku ke warung sayur sekitar rumah dan kaget ketika si amang sayur bilang harga bawang merah sekarang Rp60.000/kg. Iya-in aja deh, toh aku tidak akan membeli sebanyak itu. Aku akan berpikir berkali-kali untuk menghemat anggaran belanja.

Akhirnya aku cuma beli segenggam bawang merah seharga 16.000. Harga cabe merah keriting dan cabe rawit lumayan lebih murah daripada harga bawang merah. Cabe merah keriting dan cabe rawit hijau hanya kisaran 6-7 ribu rupiah. Bawang putih kubeli 2 buletan seharga lima ribu rupiah.

Ya beginilah kalau belinya di warung, pasti harganya jauh lebih mahal daripada beli sendiri ke pasar. Tapi kupikir-pikir, ongkos ojek motor ke pasar pulang pergi juga lebih mahal. Pakai angkot juga jatuhnya lebih mahal. Kalau ke warung selisih paling 2-3 ribu rupiah. Kalau ojek atau angkot bisa 4-6 ribuan selisihnya. Aku tinggal di Bogor mepet Sukabumi yang dibilang kampung juga bukan tetapi jauh dari pusat kota. Hehe.

Sebagai ibu rumah tangga yang nyambi jadi guru WFH, entah digaji atau tidak untuk bulan-bulan berikutnya, aku harus banyak berhemat. Tapi kulihat anak-anak sudah belel bajunya. Sepertinya tekor di pakaian nih.

Tahan dulu deh keinginan makan mewah, daging ayam dan daging sapi jarang-jarang, dan akhirnya pilihanku jatuh pada telur, tempe, dan tahu. Gizi anak-anak yang sedang masa pertumbuhan harus terpenuhi.

Tak disangka, ternyata telur juga harganya fluktuatif, kadang harganya 21 ribu kadang 24 ribu per kilogram.  Yah harus makan seadanya, yang penting ibadah lancar dan WFH harus tetap berjalan. PSBB diperpanjang 14 hari ke depan terhitung mulai hari ini.

Sehat raga dan sehat pikiran itu penting, dan satu lagi, sehat rohani harus dipenuhi dengan banyak bersyukur bahwa masih ada makanan yang masih bisa kita jumpai. Dengan begitu, umur panjang dan awet muda. Jangan lupa tersenyum, kawan.

#hari3 #THRKompasiana
29April 2020


MASJID AL KAHFI, MASJID TERAKHIR YANG KUKUNJUNGI SEBELUM PSBB

Pada 21 Maret 2020, pertama kali dalam sejarah 15 tahun pengalamanku mengajar di Pesantren Al Kahfi, Bogor, aku mengantarkan santri-santri putri ke depan gerbang depan pesantren. Masjid putra yang tepat berada di depan gerbang itulah yang menjadi tempat para santri menunggu orang tua yang akan menjemput.

Tangis haru membuncah saat mereka melihat sudah dijemput dan terpaksa berpisah dengan teman-teman sekamarnya. Tas-tas besar dan koper di depan masjid pun menunggu untuk diangkut pemiliknya. Ada rindu mendalam yang tertinggal saat ini, senyap merayap perlahan, tinggal kenangan karena bayang wajah mereka terhijab dalam pembelajaran daring. Aku tak dapat lagi melihat canda tawa mereka yang pecah di kelas.

Ini merupakan tarbiyah Allah untuk melatih kesabaran kita dalam menghadapi musibah. Semua yang terjadi sekarang adalah atas takdir, kehendak dan atas izin-Nya. Maka yang perlu kita lakukan adalah menguatkan kesabaran sambil menyempurnakan ikhtiar.

#hari4 #THRKompasiana
30April 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar