Selasa, 18 Desember 2018
SUDIKAH JIKA KAUM LAGIBETE SEWA RAHIMMU?
Di manakah cewek manis di media yang teriak-teriak antipoligami dalam kemasan cantik ala politik tapi abai terhadap praktik surogasi yang diam-diam telah ada di Indonesia? Kaum pelangi jelas-jelas enak saja bilang mau sewa rahim perempuan normal sementara kekeuh wae melegalkan perkawinan sesama jenis. Inget kan, celotehan Jeremy Tethy di teve? Bikin kezel pengen nimpuk pake cobek.
Praktik sewa rahim memang ramai berlaku di sejumlah negara, antara lain, Australia, Inggris, Kanada, Prancis, dan Singapura. Bahkan, di India data statistik menyebut tak kurang dari 150 bayi lahir melalui rahim sewaan per tahunnya. Kehadirannya memang dianggap solusi alternatif bagi pasangan yang hendak memiliki keturunan. Namun di sisi lain, praktik ini dinilai rapuh dari segi hukum dan etika.
Surogasi itu apa sih? Itu metode sekaligus persetujuan seorang perempuan mau menjalani kehamilan bagi orang atau pasangan lain. Orang atau pasangan lain itu akan menjadi orang tua bagi si anak yang dilahirkan oleh perempuan yang menjadi wadah rahim yang "disewa". Wagelaseh kalau pasangannya itu kaum lagibete.
Bisnis sewa rahim akan lancar saat persediaan sperma aman, oleh karena itu, praktik penyelundupan sperma bisa diprediksi terutama ke negara dengan banyaknya bisnis surogasi.
Ada dua jenis sewa rahim. Pertama, sewa rahim gestasional, terjadi akibat pemindahan atau transfer embrio yang diciptakan dengan program bayi tabung. Anak yang dilahirkan tidak terkait secara genetik dengan sang ibu pengganti.
Sedangkan sewa rahim tradisional artinya sang pengganti dijadikan hamil secara alami ataupun artifisial (buatan), tetapi anak yang dilahirkan memiliki keterkaitan genetik dengannya.
Sewa rahim bisa melalui prosedur non-profit yang biasa disebut surogasi altruistik di mana orang tua yang ingin punya anak hanya memberi uang ganti mengandung dan kelahiran. Di sisi lain, surogasi paling populer di dunia sesungguhnya yang komersial alias jadi ladang bisnis yang ilegal.
Mau tau berapa harga sewa rahim? Menurut detik health tahun 2010, harga sewa rahim perempuan
* AS: 100.000 dolar AS (sekitar 1,4 miliar rupiah)
* India: 47.350 dolar AS (sekitar 676,4 juta rupiah)
* Thailand: 52.000 dolar AS (sekitar 742,8 juta rupiah)
* Ukraina: 49.950 dolar AS (sekitar 713,5 juta rupiah)
* Georgia: 49.950 dolar AS (sekitar 713,5 juta rupiah)
* Meksiko: 45.000 dolar AS (sekitar 642,8 juta rupiah)
Siapa bilang kalau di Indonesia ada praktik seperti ini? Pasti mereka tau tapi nutup mata, soalnya isu ini belom waktunya dikeluarin sih. Yang ekspos juga dari kalangan aktivis perempuan juga.
"Ada tapi diam-diam," kata aktivis perempuan Agnes Widanti dalam seminar 'Surrogate Mother (Ibu Pengganti) Dipandang dari Sudut Nalar, Moral, dan Legal' di Ruang Teater Thomas Aquinas, Universitas Katolik (Unika) Soegiyapranata Semarang, Jl Pawiyatan Luhur, Sabtu (5/6/2010).
Agnes yang juga pengajar Unika dan koordinator Jaringan Peduli Perempuan dan Anak (JPPA) Jateng itu mengacu pada thesis mahasiswinya yang berjudul 'Penerapan Hak Reproduksi Perempuan dalam Sewa-menyewa Rahim'. Thesis itu mengambil lokasi di Papua dan menjelaskan adanya sewa-menyewa rahim.
"Hanya, sewa-menyewa itu tak pernah dimasalahkan karena dilakukan dalam lingkup keluarga. Jadi ada keponakan yang menyewa rahim tantenya agar bisa mendapatkan anak," imbuh perempuan bergelar profesor ini.
Padahal, larangan sewa rahim di Indonesia sudah ada sejak tahun 1992 dalam UU Nomor 23 tentang kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Teknologi Reproduksi Buatan.
Terlebih lagi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga hanya mengeluarkan fatwa tentang bayi tabung yang boleh dilakukan tapi tidak dengan penyewaan rahim.
Sekarang, masih zaman gitu, melegalkan sesuatu yang sebenarnya kita sadar betul bahwa itu tidak benar malah jadiin itu pembenaran atas nama faktor ekonomi, gak punya uang buat kelangsungan hidup?
Punteun, Islam mah gak pernah ngajarin seperti itu ya. Kalau anaknya lahir, trus nentuin garis nasabnya bagaimana?
Jangan bilang, "Itu bukan urusan saya. Asal bukan saya mah gapapa, terserah orang mau ngapain, hak dialah mau ngelakuin apa aja. Hak Asasi Manusia."
Bisa ditebak kan, yang bilang kayak gitu siapa? Udalah, jangan ngatain mereka otak korslet, liberal, sesat, karena kita cukup tahu aja, jangan ikuti cara berpikir mereka. Pusing pala berbi. 🤕
Bu-ibu, sekarang saya mau tanya sekali lagi, sudikah ibu-ibu solcan (solehah dan cantik, aamiiin) menyewakan rahim kepada kaum lagibete? Jangan bilang, amit-amit loh, tapi bilang aja nauzubillahi min dzalik.
Sumber:
http://nakita.grid.id/amp/0221797/ini-harga-sewa-rahim-di-negara-yang-melegalkannya-di-indonesia?page=all
https://m.detik.com/health/ibu-dan-anak/d-1370505/sewa-rahim-di-indonesia-dilakukan-diam-diam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar