Kamis, 20 Desember 2018

Yey, Akhirnya ke Curug!


Satu hal yang dapat saya syukuri hari ini adalah kegiatan PPM (menyerupai KKN tapi ala santri kelas 12 SMA) berakhir seiiring rapor pesantren yang sudah saya print dua kali karena ada nilai yang tersembunyi di kolom excell sudah ditandatangani kepala sekolah, tinggal diceplok eh distempel. πŸ˜‚Ditambah lagi, pagi ini saya dan kelompok PPM di Desa Cisalada dapat main ke Curug Pelangi. Terima kasih, Bu Husnul, sang penunjuk jalan. 😊

Kalau dari arah pasar Cijeruk, letaknya tak jauh dari Warso Farm, sampai menjumpai masjid, lalu belok ke kiri. Ternyata jalannya agak sempit melewati perkampungan yang berkelok-kelok, mendaki dan menurun.


Anak-anak dan Bu Wiwi naik mobil losbak sedang saya dan Bu Husnul mengikuti dengan sepeda motor.


Ternyata eh ternyata, jalannya berbatu dan beberapa anak harus turun mobil bisa jalan. Dengan sukarela beberapa anak turun dan memilih jalan kaki daripada terguncang-guncang di mobil. 😁


Sampai di sini anak-anak tampak masih ceria dan bisa berfoto, walau tak ada yang siap saat difoto pak sopir. Seperti itulah,  mereka sudah tak sabar ingin ke Curug.



Bismillah, kami mulai menuruni anak tangga bertanah yang licin. Baru beberapa anak tangga, saya dan seorang santri terpeleset saking licinnya. Muantaaaab rasanya jatuh terduduk, sambil meringis menahan malu, saya melanjutkan perjalanan.

Sementara itu,  anak yang terpeleset tadi rupanya terkilir, sehingga dibawa Bu Wiwi naik dan beristirahat di saung mang pop mie. Alhamdulillah, mamangnya bisa ngurut.

Baiklah, kulanjutkan perjalanan menurun itu. Sepertinya tak ada tanda-tanda gemercik air, tapi mereka tetap semangat berjalan. Bagaimana dengan saya, ya jalan juga walau sambil jongkok, berdiri, jongkok, berdiri, tangan berpegangan pada batu di sisi jalan.  Haha... gak mau ah terpeleset dua kali. Malu sama bocah.


Menyaksikan pemandangan yang begitu indah terhampar, tak sadar bahwa saya tertinggal jauh dari mereka. Maasyaallah.


Beberapa anak malah sudah meneroka alam sekitar dengan gembiranya.

Yey, akhirnya saya ketemu air! Bu Husnul gak mau turun atau basah-basahan karena abis acara ini beliau harus mempersiapkan konsumsi forum kepala sekolah. Sibuk sekali ibu kurikulum yang satu ini.


Ternyata airnya gak begitu dalam, cuma sampai sedada orang dewasa. Yey, senangnya bisa berendam di air yang sejuk alami seperti ini. Karena asyiknya kami kecipak-kecipuk di air, permukaannya yang semula tampak jernih kini menjadi agak keruh. πŸ˜€


Sampai pukul sepuluh kami pun mengakhiri kegiatan ini karena jam sebelas angkot yang akan menjemput dari rumah PPM ke Al Kahfi akan datang. Jalan yang dilalui masih sama, saya pun merangkak ngos-ngosan. πŸ˜€

Sampai di atas, mamang pop mie kebanjiran order. Sejenak melepas lelah di sana, kemudian naik mobil losbak lagi. Seru juga mendengarkan celoteh anak-anak yang spontan marah gegara ada mobil kijang inova berplat B gak mau ngalah nyuruh mobil losbak mundur padahal masih ada ruang untuknya lewat.

"Wey, jangan sombong, kita juga orang Jakarta!"


Wah, kalau gak disabar-sabarin, tuh anak-anak merepet aja. Untung pak sopir mobil sewaan kami orangnya baik dan gak gampang panas. Baiklah, kita tinggalkan saja cerita ngeselin tadi, lanjut aja dengan becanda dengan beberapa anak TPQ yang ikut sambil berbalas pantun.

Ikan hiu melayang-layang
See you, Sayang!

Saya balas pantun mereka,

Ikan hiu melambai-lambai
See you, good bye!

Jazakunnallahu khairan Bu Wiwi, Bu Husnul, dan semua anak kelompok Cisalada. Semoga Allah menerima semua amal dan berkahi setiap langkah kita.

Saya cukupkan cerita ini sampai di sini. Ini ceritaku, mana ceritamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar