Senin, 17 Desember 2018

SERPIHAN NURANI


*Sepenggal Episode di Jakarta, Agustus 2003*

Kira-kira apa harapan anak ketika harus melihat kedua orang tuanya berpisah? Pasti ingin mereka bersatu. Anak tidak perlu mencampuri urusan orang tuanya, biarkan orang tua memilih jalannya masing-masing. Itu sepenggal pikiranku saat seorang muridku tiba-tiba bercerita tentang kegalauannya.

"Rani, tunjukkan kalau kamu bisa berprestasi. Bikin mereka bangga!"

"Tapi kalau saya berprestasi, apa mereka masih peduli?"

"Luruskan niat, prestasimu menentukan kelasmu, bukan untuk dilihat manusia, tapi ingin mengharap cinta Allah. Kalau Allah sudah cinta sama kamu, apa sih yang enggak buat kamu. Semuanya pasti dikasih."

"Termasuk kalau saya minta orang tua bersatu?"

"Sekalipun permintaanmu yang satu itu gak terwujud, Allah pasti punya rencana yang indah dan manis buatmu."

Dia memelukku beberapa jenak. Kubiarkan gadis berseragam putih-biru itu memelukku sampai air matanya meluruh. Rambutnya meriak bagai dedaunan yang tunduk pada kehendak angin.


********


*Sepenggal Episode di Bogor, Oktober 2018*

Dia duduk termenung di anak tangga kedua di depan kelasnya. Butiran hangat mengalir dari ceruk matanya.

Ada apa, Ta?
Kamu masih memikirkan Naqiya?

Dia masih terdiam sambil mengusap air matanya.

"Kamu mau kirim WA ke umi? Ini, pakai HP ibu aja!'

Tangannya mengetik beberapa kata, "Umi.
"Gimana?"

Tak lama kemudian terlihat jawaban uminya, "Umi lagi di RS. Polri"

"Umi baru beres tes DNA"

"Tiba-tiba gak ada sinyal"

Dia masih terdiam tak membalas pesan uminya. Tangannya langsung mengembalikan HP itu padaku.

"Mau ibu bantu tik?"

"Gak..." matanya kosong seolah mencari bayang sepupunya di balik rerindang pepohonan di sisi tangga kelas.

"Jadikan ini sebagai nasihat terbaik buatmu, Ta. Bekal apa yang akan kita bawa nanti. Doakan Naqiya husnul khotimah dan berkumpul dengan para syuhada".

Dia terisak sambil menyembunyikan wajahnya di balik kedua lengannya yang terlipat di atas lututnya.

*Naqiya azmi, sepupunya, adalah salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air.


Ditulis oleh: Rosianafe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar