Sabtu, 05 Januari 2019

PARE CINTA


.
.
Kisahku begitu klasik. Hadir tak diduga tanpa pedekate. Awww! Berawal dari bertukar CV lalu bertemu dan akhirnya akad. Dan itu tak seperih ritual menggalau saat turun hujan malam minggu.
.
.
Berapa banyak orang mendamba pernikahan tanpa tahu apa di balik manisnya bulan madu. Yah, aku memang bukan pelaku nikah muda, tapi sempat terkejut, bahkan terkentut karena berbagai hal.
.
.
Bagi seseorang mungkin nikah itu keren, tapi tidak seindah yang dibayangkan, bukan? Ada proses pemindahan tanggung jawab nafkah dari ayah si gadis ke pundak suaminya. Bukan pula masalah istri yang tak bisa masak dan mengurus anak. Lebih dari itu, ada proses adaptasi, penerimaan, dan komunikasi yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan.
.
.
Jangan khawatir, semua itu proses belajar seumur hidup. Aku pun tak layak mengeluh saat hanya menerima yang sedikit dan bersyukur atas segala kondisi. Saat pahit getirnya pare bertemu bumbu-bumbunya yang pas, tentu akan seimbang rasanya. Manis, pedas, pahit, gurih, berkumpul dalam satu wadah. Wadahnya itu bernama hati.
.
.
Semua bergantung pada penyikapan dan kelapangan hati. Hati ini memilih bersyukur meski pahit yang ditelan. Seperti makan tumis pare, pahitnya cuma mampir sebentar di lidah, kalau sudah sampai di lambung rasanya sama saja, sama seperti manisnya gula, pedasnya cabai, gurihnya micin, dan asinnya garam. Tak berpura-pura suka pare, tapi memang doyan.
.

.
Keyakinan bisa menyatukan dua insan berbeda karakter, kebiasaan, dan lainnya, bergantung pada kemampuan beradaptasi, menerima kekurangan-kelebihan pasangan, dan lintas komunikasi yang lancar. Semuanya butuh proses, perjuangan, dan pengorbanan. Termasuk dalam menurunkan ego masing-masing, menurunkan standar pasangan ideal, agar dapat saling menerima kekurangan pasangan.
.
.
Begitu pun dengan penulis yang ingin terlihat keren dengan banyaknya like sampai rela beli followers. Sejatinya ia sedang menipu hatinya sendiri. Sempat kudengar dari seseorang, keyakinan (naskahnya diterima penerbit) itu mahal, ketenaran dan koneksi mendatangkan uang. Namun, apa lantas aku mengamininya? Kupilih menggenggam bara keyakinanku.
.
.
@30haribercerita
#30HBC1904
#30haribercerita2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar