Kamis, 24 Januari 2019

PETRIKOR


.
.
Di kamar mungil bernuansa serba putih ini, tak tercium aroma petrikor seperti biasanya, saat langit mencurahkan air pancuran para bidadari. Ini kali terlalu banyak ia mengirimkan air hingga rembesannya menitik deras di kamar lantai tiga ini. Hanya ada aroma obat-obatan. .
.
Yang ada hanya tangis bayi sepanjang malam, dengus napas anak yang lubang hidungnya sibuk mencari celah udara. Yah, hanya ada embus angin meraja lela disertai hujan berteman gemuruh sesekali. Dingin menggigit kulit dan menggelitik paru-paru. Ah, baru pukul 21.26, malam masih panjang sekali. Air di lantai depan kamar mandi masih menggenangkan bayangan anak-anakku yang ceria. .
.
Aku rindu mencium aroma petrikor di samping kamar asrama sambil berharap anakku tak batuk dan demam lagi. Masih terdengar suara anak kecil di kamar lain yang mengoceh, si bayi tak lagi menangis, suara suster yang mengobrol dan mondar-mandir, serta suara jam dinding. Hujan seperti sedang bermain-main dengan waktu, sebentar datang tergesa-gesa, dan sesaat kemudian pergi, lalu datang lagi, kemudian berhenti. Dan kalau hujan berhenti, mulai terdengar deru motor di pinggir jalan. .
.
Malam masih terasa sangat panjang, dingin menggigit kulit dan semakin menggelitik paru-paru. Aku ingin cepat pagi dan menyaksikan pelangi, itu pun kalau tak tertutup polusi kota. Pelangi, sudah lama aku tak melihatnya. Pelangi yang muncul setelah aroma petrikor menguap ditelan mentari. Kapan ya terakhir kusaksikan pelangi? Biasanya hanya tampak kilau embun di pucuk dedaun di depan asrama, juga kabut subuh yang awet sampai santri selesai tahfizh. .
.
Petrikor, di mana kamu? Hanya ada aroma urine anakku yang kusimpan dalam botol buat dicatat suster nanti. .
.
Aha, akhirnya suster datang untuk mencatatnya! Bisa kubuang sekarang. Dan aku sudah mulai terbiasa dengan kamar ini, lebih nyaman daripada ruang UGD lima hari yang lalu. Semoga anakku tak kelamaan di sini, sebab aku pun merindukan petrikor celotehannya, "Hay, Gaes! Jumpa lagi dengan saya, Fadhil, kita akan unboxing."
.
.
@30haribercerita
#30hbc1925 #demam #bersabar #bersyukur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar