Sahabat, saya lebih senang berjalan kaki daripada menggunakan alat (treadmill). Saat berjalan, saya bisa menyapa tetangga, melihat pepohonan dan rerumputan, burung yang yang melintas di angkasa, bahkan menikmati lincah dan cantiknya warna capung, serta semilir angin yang membasuh peluh.
Terlebih lagi jika momen langka seperti naik gunung, memberikan saya inspirasi untuk menulis.
Puisi ini saya buat untuk menyemangati murid-murid saya yang sedang mengikuti try out mandiri dalam rangka persiapan ujian nasional.
Dulu, orang tua saya berpikiran futuristik (aha! may be). Dulu kan tidak ada sistem zonasi, adanya rayon. Mungkin karena khawatir anak gadisnya diculik, saya tidak diizinkan bersekolah di luar kecamatan (saya tinggal di Kecamatan Tanjung Priok). Karena itulah, saya suka sekali kalau ada yang mengajak tadabur alam yang jauh dari hiruk-pikuk kota Jakarta. Dengan bepergian, selain mendapat pengalaman dan wawasan baru, bertemu orang baru dan belajar dari mereka, saya juga bisa "memaksa" diri agar tidak mager (malas bergerak).
Dengan berjalan kaki, tubuh menjadi bugar, fit and fun. Alhamdulillah, saya mendapat manfaat kesehatan, maka tepatlah jika ada slogan "fit in mind, fit in soul, and fit in body". Bukankah tubuh yang fit juga faktor yang mendukung kelancaran ibadah? Yuk, Ayah, berjalan kaki! Apalagi kalau letak masjid cuma 100 meter dari rumah, tentu dapat sehatnya dan dapat pula pahalanya. Bunda juga, yuk berjalan kaki agar sehat pikiran, sehat jiwa, sehat badan, dan suami senang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar