Jumat, 07 Februari 2020

PENGALAMAN Mr. UDIN MENJADI PENULIS BUKU ERLANGGA



Hari ke-21, 5 Februari 2020
Workshop Menulis Bersama Om Jay
Narasumber: Muh. Syafrudin
Disusun oleh: Rosiana Febriyanti

============

Malam itu Bapak Muh. Syafrudin atau biasa disapa Mr. Udin berbagi pengalaman bagaimana tulisan beliau dan tim bisa diterima di penerbit Erlangga. Memang untuk masuk ke penerbit Erlangga tidak mudah, ada seleksi ketat dan harus bersaing dengan tim penulis lain dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Demak, dll.



Beliau dan tim menerbitkan buku teks atau buku paket. Kemudian berkembang ke buku mandiri yang berisi ringkasan materi dan soal soal HOT tiap KD. Rencananya, buku tersebut dipakai di seluruh sekolah Indonesia.

Karena di beberapa perpustakaan sekolah selain buku fisik juga di sediakan yang versi ebook. Isinya sama dengan buku cetak, ebook berupa buku digital, mungkim bisa menjadi voucher atau bonus.


Sebelum menjadi buku, buku dibuat oleh tim kemudian tim mengirimkan lewat email. Pihak tim editor Erlangga yang menyeleksi. Beliau dan tim Semarang yang terdiri dari tiga orang:
Satu dosen universitas Sultan Agung Semarang, satu Guru MAN 1 Semarang, dan satu dari SMP negeri 7. Yang menentukan ketua tim adalah dosen. Namun, karena setelah dua tahun teman yang dari MAN meninggal, akhirnya tim memutuskan untuk mencari penulis buku baru.

Kemudian buku disusun mengambil referensi dari beberapa kitab dan buku yang sesuai dengan materi. Belum ada ketentuan minimal berapa buku referensi untuk buku paket, tetapi tim menggunakan lebih dari sepuluh buku.

Intinya buku bisa masuk ke penerbit Erlangga :
1. Mau mencoba
2. Komunitas atau kolega
3. Berinovasi
4. Berbeda dengan yang lain

Dalam menghadapi kompetitor atau pesaing yang sama-sama menulis buku yang sama tentang PAI dan BP, beliau kemudian menjabarkan sikap tim, yaitu:
1. Tetap bersikap profesional dengan tidak melakukan hal-hal negatif pada pesaing dan
2. Tetap fokus berusaha pada  perbaikan dan berbenah menuju tulisan yang terbaik .
3. Kita damai dan bersaing secara sehat tidak saling menjatuhkan.
4. Pesaing adalah penyemangat kami untuk berkreasi dan berinovasi lebih baik lagi.

Dari sini, saya menyimpulkan seorang penulis harus mampu bersaing, mampu berkolaborasi dalam tim, mampu mengalahkan ego masing-masing untuk bisa menciptakan karya berupa buku, baik buku fisik maupun buku digital (ebook). Terima kasih, Mr. Udin.

2 komentar: