Kamis, 20 Februari 2020

JURUS MEMBANGUN SEKOLAH MEMBAHAGIAKAN



Kemarin malam, telah hadir narasumber bernama Enjang Idrus, M.Pd.I. Beliau memberikan pencerahan tentang sekolah yang membahagiakan. Kemudian timbul sebuah pertanyaan, mengapa harus sekolah yang membahagiakan? Landasan sederhana secara psikologis sesuai yang membahagiakan akan dikejar oleh semua orang, akan betah di tempat itu akan selalu ceria, termotivasi, bersemangat tidak mengenal lelah, letih. Bahkan, saat lelah dan letih pun ia akan bangkit kembali.

Jurus ini sebenarnya sebagai bahan konsultan saya pada beberapa lembaga sekolah atau lembaga pendidikan yang bisa disampaikan selama  dua bulan secara intensif. 

Timbul pertanyaan apakah selama ini yang bertugas di sekolah SUDAH BAHAGIA atau BELUM? Mulai kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa, bahkan sampai orangtua.

Jurus pertama, yakni Formula Bahagia Kepala Sekolah. Kepala sekolah sebagai top leader and top manager di sekolah harus memahami versi bahagia. Bahagia tidak hanya untuk dirinya, tetapi untuk semua unsur. Cara sederhana mengecek kebahagiaan kepala sekolah yakni apakah kepala sekolah sudah bisa menggunakan pola "pikiran laci" bagi istilah saya.

Pola laci yakni pemisahan dirinya saat di rumah, saat di sekolah dan saat di mana pun. Misalnya saat kepala sekolah pergi dari rumah itu maka keluar dari rumah semua pikiran tentang rumah serumit apapun tidak dipikirkan, dia datang ke sekolah memikirkan urusan sekolah. Selain itu, mengapa kepala sekolah harus baahgia dan membahagiakan?

Pertama, Ketika membahagiakan orang, maka toksin (racun) dalam tubuh akan keluar melalui ketenangan hati. Sehingga tubuh semakin kebal dari berbagai penyakit. Mau bukti? Silahkan anda buktikan selama 10 hari membahagiakan orang yang ada di sekolah, niscaya akan merasakan. Apakah ini bohong? Tidak! Sudah jangan banyak pikir-pikir dulu deh, lakukan saja dulu, kalau sudah dilakukan tidak terbukti. Berarti ada yang salah dengan pembuktian tersebut.  Banyak yang sudah membuktikannya.

Kedua, membahagiakan orang lain berdampak positif pada orang lain, yakni orang lain merasa dihargai dirinya, prestasinya, privasinya sehingga menghargai kepala sekolah dengan kewibawaan. Kewibawaan pemimpin tidak perlu diminta, penghormatan dari bawahan gak perlu disuruh, ketaatan tidak perlu diperintah, tetapi dengan memberikan kebahagian, apa yang diinginkan dari bawahan dengan sendirinya datang tanpa diminta.

Ketiga, Membahagiakan orang lain itu ibadah. Mengapa harus beribadah? Inilah dalilnya Naqli-nya. Ketika kita membahagiakan orang lain, orang lain berbahagia. Membahagiakan termasuk tolong memolong dalam hal kebaikan, (Lihat QS. Al-Maidah: 2). Perbuatan baik memperoleh ridha dan rahmat-Nya.
Keempat, membahagiakan orang lain berarti memberikan gairah hidup, sehingga orang yang dibahagiakan menjalani hidup dengan bahagia dalam  bekerja dan bertindak positif. Sehingga antusias merencana, semangat kerja, bersiap diri dievaluasi, akhirnya tambah bahagia  bahkan menularkan ‘virus kebahagian’ pada orang lain.

Kepala sekolah yang bahagia mampu menciptakan kebahagiaan dirinya dan orang lain. Bagaimana seorang kepala sekolah bisa bahagia, sedangkan dalam memimpin itu berbagai problem?
Sebuah analisis sederhana : 
masalah datang - ditanggapi pikiran- dimasukan ke hati.

Kita perhatikan masalah datang kemudian ditanggapi pikiran, apakah pikiran itu mau menanggapi positif kemudian masuk ke hati maka muncul positif. Sebaliknya, kita perhatikan masalah datang kemudian ditanggapi pikiran, apakah pikiran itu mau menanggapi negatif kemudian masuk ke hati maka muncul negatif.

Jadi saat masalah atau problem datang makan bagaimana pikiran itu memutuskan hal positif atau negatif
Selanjutnya bagaimana kepala sekolah dapat membahagiakan guru dan semua yang ada di sekolah. Ada 6 Kuncinya. PERLU DIBUKA  KUNCI tersebut?

Kalau guru masih membawa pekerjaan ke rumah, laci pikirannya belum optimal. Kasihan anak istri atau keluarga yang butuh kita bila pola ini terus masih berlaku maka sampai pensiun pun masih belum bahagia. Simpelnya, pekerjaan di sekolah dituntaskan di sekolah sehingga ke rumah bebas merdeka bersama keluarga. Gunakan jurus 5 cara kerja efektif cepat, akurat dan membahagiakan. 

Alangkah lelahnya bila kita mencintai pekerjaan, tetapi pekerjaan tidak mencintai kita. Mencintai pekerjaan karena kita menemukan passion pekerjaan kita. Passion itu akan berbalik mencintai kita tanpa diminta. Artinya, hasil akan optimal dan maksimal, kebahagiaan yang didapat juga berlipat.

Beliau merekomendasikan bukunya yang berjudul, "Bahagia itu Simpel, Gak pake ribet" karena akan merekahkan kebahagiaan dalam sekejap. Tertawalah, karena dengannya pekerjaan akan terasa mudah dan cepat tuntas.

Saat kita tersenyum atau tertawa maka dari dalam tubuh kita itu menghasilkan hormon dopamin yang membuat pikiran dan sel saraf dalam tubuh itu rileks. Selain kepala sekolah, pengawas  memiliki banyak problem yang perlu dihadapi dengan cara bahagia.

Tertawalah, asalkan tidak tertawa di atas penderitaan orang lain. Kunci bahagia yang pertama, perhatikan kondisi mendasar bawahan kepala sekolah atau mitra kepala sekolah, yakni isi perut atau UUD (Ujung-ujungnya Dahar). "UUD" dari kepala sekolah pada staffnya menjadi titik awal dalam membangun kebahagiaan guru, staf
Karena itu termasuk kebutuhan mendasar manusia. Jarang sekali kepala sekolah menanyakan pada guru atau staf pada pagi hari, sudah sarapan atau belum. Memang ini masalah sepele, tetapi efeknya luar biasa. Pengalaman saya saat menjadi kepala dengan lebih dari 20 guru menggunakan kunci ini saya perhatikan. Guru tersentuh hatinya

Terpenuhinya kebutuhan perut, guru bersemangat ketika diberikan intruksi, karena guru merasa ada hal lain yang diperoleh yakni terpenuhinya kebutuhan perut. Bandingkan antara guru yang hanya diberi ucapan terima kasih usai melaksanakan instruksi kepala sekolah atau ucapan terima kasih disertai  konsumsi yang memadai. Kira-kira apa yang akan dirasakan guru, lebih berbahagia yang mana?

Saat beliau menjabat sebagai kepala sekolah ada istilah "risiko jabatan", bila beliau makan maka guru juga makan. Lantas, pakai uang siapa? Jika ingin bertambah bahagia, berkah dan berlimpah, sebaiknya memakai uang sendiri. "DIJAMIN!!! gak percaya boleh dibuktikan," tulisnya.

Untuk tahap awal membangun kebahagiaan masih tersisa 5 kunci lagi sehingga bisa melengkapi kebahagiaan.
Kunci kedua setelah isi perut, harus memperhatikan isi otaknya juga karena nutrisi otak akan meningkatkan profesionalisme.

Menurutnya, salah satu ciri sekolah yang maju itu ada program MENGISI OTAK GURU dan Tenaga KEPENDIDIKAN. Semakin otaknya diisi semakin sekolah akan maju karena tumbuh pemikiran solutif, adaftif, dan aplikatif.

Sayang, karena keterbatasan waktu, diskusi harus segera dihentikan. Saya pun sudah mengantuk embusan kencang angin gunung yang datang bersama turunnya hujan. Dua gelas kopi sudah tersesap untuk menemani saya begadang mengetik soal ujian. Ya, sambil mengetik sambil menyimak diskusi via WA. Laci pikiran saya belum optimal, selalu berpikir dikejar-kejar pekerjaan. Belum tenang kalau belum selesai. Ah, rupanya saya masih belum bahagia. Saya sadar kalau masih sering menunda maka stres meningkat. Karena saya ingin bahagia, saya harus segera menyelesaikan tugas dan jangan suka menunda-nunda.  Mencicil pekerjaan selagi sempat akan meringankan dan cepat tuntas. Ini jurus saya.

2 komentar: