Hari ke-18, 2 Februari 2020
Workshop Menulis Bersama Om Jay
Narasumber: Johan Wahyudi.
Disusun oleh: Rosiana Febriyanti
========================
‘Renjana’ atau ‘Passion’ mengandung makna “Perasaan Atau Niat Yang Sangat Kuat Untuk Melakukan Sesuatu”. Semalam, telah hadir sosok penulis bernama Johan Wahyudi yang terlahir penuh talenta pada tanggal 4 Agustus 1972 di Sragen.
Apa saja pengalaman beliau? Berikut senarai pengalamannya.
1. Pengembang Silabus Kurikulum 2013 Kemdikbud
2. Penulis Buku Teks Kurikulum 2013 Kemdikbud
3. Penulis Modul Pasca UKG di PPPPTK Bahasa Kemdikbud
4. Penulis Buku di Tiga Serangkai Solo
5. Penulis Buku di Balai Pustaka Jakarta
6. Penulis Buku di Pustaka Bandung
7. Penulis Buku di Wangsa Jatra Lestari Sukoharjo
8. Penulis Buku di Aviva Klaten
9. Penulis Buku di Reka Cipta Pustaka Jakarta
10. Penulis Buku di Griya Pustaka Publishing di Bekasi
11. Pengelola Jurnal Ilmiah Dwija Sukawati Sragen
Sudah ratusan buku dan ribuan artikel yang pernah ditulisnya. Sekarang konsentrasi beliau tertuju pada pelayanan bimbingan penulisan dan penyuntingan naskah. Jika ada yang perlu dikonsultasikan dengan beliau bisa menghubungi nomor 085867145612.
Berikut adalah tulisan beliau mengenai passion.
*MEMPERTAHANKAN PASSION*
Oleh Johan Wahyudi
Jika Anda pernah ke dokter, pasti ada perbedaan tarif ketika bertemu dokter umum dan spesialis. Tarif dokter umum berkisar 50 ribuan, sedangkan dokter spesialis minimal 300an ribu. Mengapa berbeda? Karena passion alias keahlian khusus yang dimilikinya.
Dunia menulis mirip dunia medis. Penulis umum berkhayal sukses dengan segala jenis tulisan yang dibuatnya. Apakah laku? Jarang sekali laku dijual karena pembaca pasti jenuh. Tentu saja bosan. Mosok guru menulis politik. Nggak spesifikasi dong.
Berbeda halnya penulis spesialis. Mungkin spesialis puisi, cerpen, artikel, modul, buku, jurnal dan lain-lain. Secara umum bisa dibedakan menjadi dua, yakni spesialis penulis fiksi dan nonfiksi.
Jika mampu bertahan dan mempertahankan passion pada jenis tulisan, pasti harganya mahal. Mahal sekali. Mungkin jauh lebih dari ekspektasi Anda sebagai penulisnya.
Sebaliknya, jika keblinger dengan segala jenis tulisan, jangan mimpi pembaca tertarik. Melirik pun malas. Boro-boro membeli.
Kepada peserta workshop beliau mengatakan, "Sekarang kembali kepada Anda. Mau dihargai mahal atau sekadar recehan. You have many choice, saat Anda menulis dan teman kagum dengan kualitas tulisan Anda, itulah passion Anda. Ibarat anak kecil, eksplorasi potensi yang dimiliki hingga ada teman yang kagum."
Menulis non fiksi khususnya buku pelajaran dirasakan lebih sulit dari menulis fiksi karena harus mengikuti kaidah baku yang tak boleh dilanggar. Berbeda dengan menulis fiksi yang bebas karena ada asas _licentia poetrica_ atau kebebasan berekspresi.
Menurut beliau, agar tidak pernah kehabisan ide menulis kita harus banyak mendengar, banyak membaca, dan banyak berinteraksi dengan banyak orang, khususnya orang-orang yang punya nilai lebih.
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi penulis spesialis bergantung pada seberapa sering berlatih linear dengan kecepatan menguasainya. Sebaiknya, guru menjadi penulis spesial yang dekat dengan bidang atau tugas keseharian dan mencari sesuatu yang istimewa. Itulah keistimewaan penulis spesialis.
Guru dapat mengumpulkan cerita itu selagi masih mengingat peristiwanya. Koleksi sebanyak-banyaknya. Suatu saat, pilah dan pilih sesuai topiknya sampai dapat tersusun menjadi buku kompilasi cerita.
Demikianlah pesan Pak Johan yang telah memotivasi saya untuk mengejar passion saya, menulis. Satu yang masih menjadi PR saya, yaitu menemukan spesialisasi untuk tulisan saya sendiri. Keingintahuan saya begitu besar sehingga ingin menulis banyak hal. Apa itu salah? Tidak, semua dikembalikan lagi kepada kita karena hidup ini adalah pilihan. Sebagaimana seorang yang baru lulus kuliah kedokteran, ia dapat memilih spesialisasi di gigi, kandungan, atau yang lainnya.
Yang saya ingat dari materi-materi sebelumnya adalah, tulislah apa yang kamu sukai dan yang kamu kuasai, menulislah setiap hari, menulislah yang dekat dengan keseharianmu, jangan takut salah karena bisa diedit kemudian, dan banyak membaca sebagai bahan bakar tulisan. Alhamdulillah, akhirnya lunas utang tulisan saya untuk materi semalam.
Sip. Makin lancar nulisnya. Lanjutkan bunda
BalasHapusTerima kasih atas dukungan Om Jay selama ini.
BalasHapus