Kemarin Ikatan guru TIK patut bergembira karena dapat bekerjasama dengan kawan kawan pengurus PGRI dan rektor di Nusa Tenggara Timur dalam pelatihan e-learning. PGRI baru saja menandatangi MOU dengan Pak David rektor di NTT di sela-sela acara konkernas PGRI.
Ini MOU yang telah ditandatangani bersama.
Ikatan guru TIK PGRI juga akan roadshow ke 12 kota berikutnya setelah sukses di 55 kota lainnya bersama Epson Indonesia. PGRI bisa bertahan sampai ke 55 kota dan akan roadshow ke 12 kota karena menulis online ternyata telah membawa guru-guru berkeliling Indonesia.
Ide ini diawali oleh Pak Onno Widodo Purbo. Pakar e-learning Indonesia. Beliaulah yang membangun server e-learning dan salah satu pembina di ikatan guru TIK PGRI. Beliau banyak memberi masukan dalam mengembalikan TIK sebagai mata pelajaran kembali. Saat itu posisi mendikbud masih dijabat oleh Pak Muhajir Effendy.
Perjuangan demi perjuangan telah lakukan agar TIK kembali sebagai mata pelajaran dan tidak diganti dengan prakarya. Ikatan guru TIK yang berjuang lewat tulisan online bersama PGRI menemui mendikbud Muhadjir Effendy pada saat itu.
Menulis online itu ternyata dahsyat sekali. Tulisan Om Jay banyak dibaca orang lain. Termasuk juga pejabat di kemdikbud. Selama ini Om Jay mengajak rekan-rekan guru berlatih menulis online, baik melalui WA group atau media sosial lainnya sehingga guru-guru dapat menjadi konten kreator dan mampu menciptakan informasi baru lewat internet. Paradigma guru sudah harus berubah dari yang hanya sekadar unduh menjadi unggah.
Menurut Om Jay, belajar menulis bisa kita lakukan setiap hari dan setiap saat. Kita dapat memulainya dari apa yg kita sukai dan kuasai. Perjuangan kita lakukan tidak hanya melalui menulis online tapi juga bertemu langsung dengan mendikbud Anies Baswedan saat itu. Perwakilan guru TIK PGRI diterima secara resmi di kantornya setelah mereka melakukan demonstrasi di media sosial.
Dahsyatnya kekuatan kata-kata dalam poster yang dibuat oleh Pak Namin telah berhasil menggerakkan lebih dari 14 ribu guru ke Jakarta. Padahal hanya 7 orang guru TIK yang siap menghadap mendikbud. Lebih dari tiga juta guru, tetapi yang bersuara lantang hanya sedikit. Oleh karena itu, Om Jay dan rekan-rekan guru memcari akal untuk bertemu mendikbud. Menulis online di media sosial menjadi salah satu cara kami dalam menyampaikan pesan perjuangan.
Tidak sekadar bimbingan, Pak Onno juga banyak memberikan inspirasi kepada guru TIK. Kemudian, bantuan dan dukungan mengalir dari berbagai kalangan. Menulis online menjadi alat perjuangan mereka. Sampai suatu ketika Om Jay diundang makan siang bersama Presiden Jokowi di istana negara. Hal itu terjadi berkat Om Jay dan teman-teman blogger yang menulis di kompasiana.com.
Menurut Om Jay, dengan menulis online dapat menunjukkan eksistensi diri dan kita pasti akan terkejut setelah tahu tulisan kita dibaca banyak orang. Terlebih lagi jika kita menuliskannya di blog karena blog adalah alat rekam ajaib yang keajaibannya akan kita rasakan seiring lamanya kita mengelola blog pribadi di internet.
Keuntungan menulis di blog pribadi, kita bebas mengelolanya karena kita sebagai adminnya. Satu lagi, blog tersebut gratis di internet. Kita bisa mencari tahu di google.com dan youtube.com mengenai cara membuat blog gratis di internet, seperti di blogger.com dan di wordpress.com. Caranya sangat mudah kalau kita mau membaca panduannya dan belajar secara mandiri.
Perbedaannya adalah yang satu gratis, sedangkan yang satunya berbayar sekitar Rp300.000 untuk domain dan hostingnya per tahun. Namun, Omjay menyarankan sebaiknya pakai yang gratisan saja dulu. Kalau sudah mahir mengelola blog barulah kita pindah ke blog berbayar untuk menunjukkan eksistensi diri di dunia maya.
Blog Om Jay yang masih ada sampai saat ini ada di wijayalabs.com dan wijayalabs.blogspot.com. Bahkan, Om Jay sudah mulai mengembangkannya lagi di blog http://wijayalabs.com. Tentu itu dilakukan setelah Om Jay paham tentang blog dan hosting. Tahun ini beliau mulai mengembangkan lagi dua blog gratis baru yang isinya tulisan rekan-rekan di wa group yaitu omjaylabs.wordpress.com.
Menulis online itu banyak manfaatnya. Satu di antaranya adalah banyak orang yang akhirnya mengenal kita setelah mereka membaca tulisan kita di internet. Kita bisa menulis di media sosial, seperti di facebook, twitter, instagram, blog, dll. Om Jay sendiri lebih banyak menulis di blog. Oleh karena itu, orang banyak mengenalnya sebagai blogger daripada sebagai guru TIK.
Hidup adalah sebuah anugerah, kita tidak akan pernah mengetahui betapa berharganya apa yang sudah kita miliki, *sampai kita kehilangannya.* Begitu juga dengan sebaliknya, kita tidak akan pernah mengetahui apa saja yang hilang dalam hidup, *jika sesuatu itu tidak pernah datang.* Maka dari itu, *syukurilah apa yang ada sebelum semuanya menghilang.*
Kesimpulan materi hari ini adalah menulis online sangat membantu kita untuk lebih eksis dalam menulis dan langsung dibaca banyak orang bila tulosan kita informatif dan menarik. Blog bisa dijadikan sebagai salah satu media untuk merekam atau mendokumentasikan tulisan kita.
Apa yang dilakukan Om Jay menginspirasi saya sebagai blogger. Semoga apa yang saya tulis di blog ini menjadi jalan kebaikan bagi pembaca untuk menemukan hikmah serta manfaat di dalamnya. Jika saya belajar ikhlas menulis tanpa mengharapkan imbalan, ingin terkenal atau ingin menambah follower, dan karenanya pembaca terinspirasi, saya yakin Allah akan memudahkan segalanya untuk saya. Aamiin.
Aamiin ya robbal alamiin.
BalasHapushttps://omjaylabs.wordpress.com/2020/02/23/menulis-online-sebagai-eksistensi-kita-di-dunia-maya/
Terima kasih, Om Jay
BalasHapus